REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) meluncurkan layanan bantuan dan pusat krisis bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bermasalah di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (1/10).
"Hari ini peluncuran layanan bantuan dan pusat krisis di Terminal 2 dan pintu dua," ujar Kepala BNP2TKI Gatot Abdullah Mansyur usai peluncuran pusat layanan baru tersebut.
Peresmian layanan bantuan dan pusat krisis itu menindaklanjuti surat Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP-PPP) nomor B/1669/UKP-PPP/09/2014 tanggal 19 September 2014 perihal "Rencana Aksi Perbaikan Tata Kelola TKI Tahun 2014".
Peluncuran itu sekaligus menandai penghapusan atau pengosongan secara bertahap sampai dengan akhir Oktober. Terminal TKI Selapajang akan dikosongkan secara rotal pada 1 November.
Sebelumnya, pelayanan TKI setiba di Tanah Air melalui Terminal Khusus TKI Balai Pelayanan Kepulangan TKI Selapanjang, Tangerang, Banten.
Saat ini, TKI bisa pulang secara mandiri.
"TKI bermasalah yang dimaksud adalah TKI yang berasal dari negara konflik, bawa anak, hamil, melebih masa tinggal, dan lainnya," tambah dia.
Pihak BNP2TKI menyediakan kendaraan yang akan mengantar TKI itu pulang.
"Penghapusan layanan kepulangan TKI di Selapajang merupakan hasil kesepakatan dalam Rapat Koordinasi mengenai perbaikan tata kelola TKI. Penghapusan ini langkah cepat untuk mempercepat ke arah perbaikan tata kelola TKI," jelas dia.
Mantan Dubes Indonesia untuk Arab Saudi menambahkan pelayanan yang diberikan di pelayanan itu meliputi pendataan TKI bermasalah, pelayanan kesehatan dan pengantaran TKI sakit, pelayanan kepulangan jenazah TKI, pelayanan TKI membawa anak, TKI melahirkan, dan TKI transit.
BNP2TKI akan melakukan pengawasan dan evaluasi secara intensif setiap bulannya.
Kepala BPKTKI Selapajang Yaved Duma mengatakan bahwa setiap harinya terdapat 500 TKI yang pulang. "Sekitar 100 di antaranya merupakan TKI bermasalah," kata Yaved.