Selasa 30 Sep 2014 22:32 WIB

Pengamat: Anggota DPR Baru Mesti Utamakan Fungsi Keterwakilan

Rep: C62/ Red: Bayu Hermawan
  Anggota DPR meninggalkan ruangan usai mengikuti Sidang Paripurna di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (30/9). (Republika/Tahta Aidilla)
Anggota DPR meninggalkan ruangan usai mengikuti Sidang Paripurna di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (30/9). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Universitas Parahayang Bandung Asep Warlan Yusuf berharap anggota DPR terpilih benar-benar bisa memperjuangkan aspirasi rakyat. DPR terpilih periode 2014-2019 ini diharapkan bisa mengedepankan kepentingan rakyat daripada kepentingan partai dan golongannya.

"Berani memperjuangkan kepentingan rakyat daripada kepentingan partai maupun golongannya. Hal ini memang agak sulit dilakukan DPR," kata Asep saat dihubungi Republika, Selasa (30/9).

Selain itu juga, 560 anggota DPR yang besok akan dilantik juga mesti mengedepankan etika dan moralitas sebagai wakil rakyat. Sehingga kedepannya kata Asep, tidak ada lagi anggota DPR yang ber‎urusan dengan penegak hukum dan berurusan di badan kehormatan DPR.

"Karena masalah etika dan terseret kasus korupsi," ujar.

Asep juga menekankan supaya DPR terpilih sekarang ini memilik konsisten untuk menyelesaikan Rancangan Undang-Undang menjadi Undang-Undang. ‎ ‎Dan juga kata Asep ‎Undang-Undang yang sudah disahkan tidak mudah diajukan ke Mahkama Konstitusi karena dinila tidak pro terhadap kepentingan rakyat.

Tantangan untuk lima tahun kedepan bagi anggota DPR terpilih ini juga ialah dapat memberikan postur APBN yang hemat dan benar-benar pro terhadap kepentingan rakyat. Selain hemat belanja negara, bagaimana DPR juga bisa menghemat keperluan pribadi.

"Seperti tidak ada lagi rapat di luar kantor. Dan ini harus dimulai dari diri sendiri. Bagaimana bisa menghemat belanja pegawai kalau DPR tidak hemat," katanya

Selain fungsi legislasi, budgeting dan kontroling, DPR juga perlu mengedepankan fungsi keterwakilan. Karena kata Asep, fungsi keterwakilan saat ini sudah mulai dilupakan oleh anggota DPR.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement