Ahad 28 Sep 2014 17:04 WIB

Aktivitas Kegempaan Gunung Slamet Masih Tinggi

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Erdy Nasrul
Letusan abu akibat erupsi Gunung Slamet, terlihat dari Dusun Pratin, Desa Kutabawa, karangreja, Purbalingga, Jateng, Rabu (17/9)..   (foto : Idhad Zakaria)
Letusan abu akibat erupsi Gunung Slamet, terlihat dari Dusun Pratin, Desa Kutabawa, karangreja, Purbalingga, Jateng, Rabu (17/9).. (foto : Idhad Zakaria)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Aktivitas kegempaan gunung tertinggi di Jawa Tengah, Gunung Slamet, masih sangat tinggi. Data di Pos Pengamatan Gunung Slamet Desa Gambuhan Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang, mencatat sepanjang dua hari terakhir gempa tremor.

Bahkan gempa yang menjadi indikasi pergerakan magma dari perut bumi menuju puncak Slamet ini, masih sering kali berlangsung tanpa jeda dalam waktu berjam-jam.

Seperti yang berlangsung selama sejak Sabtu (27/9) pukul 18.00 hingga Ahad (28/9) pagi pukul 06.00 WIB, gempa tremor terjadi terus menerus sejak Maghrib hingga pukul 02.00 dinihari.

Gempa tremor terus menerus ini, terjadi lagi sejak Ahad pagi hingga siang pukul 12.00. Gempa ini diimbangi dengan beberapa kali gempa hembusan. Pada pukul 00.00 hingga 06.00 terjadi 64 gempa hembusan, dan pada pagi hingga siang pukul 12.00, terjadi 9 kali gempa hembusan.

''Data ini menunjukkan aktivitas Gunung Slamet masih tinggi. Untuk itu, status Gunung Slamet masih tetap dipertahankan pada level III (Siaga), meski aktivitas lain seperti letusan dan asap cenderung rendah,'' jelas Kepala Pos Pengamatan Gunung Slamet, Sudrajat, Ahad (28/9).

Berdasarkan data di posa pengamatan, asap yang muncul dari Gunung Slamet selama dua hari terakhir hanya merupakan asap putih. Itu pun hanya dengan ketinggian 50-100 meter dari puncak.

Terkait dengan aktivitas Gunung Slamet ini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daaerah (BPBD) Banyumas, Prasetyo Budi Wibowo, mengakui selama sepekan terakhir, aktivitas Gunung Slamet memang cenderung tenang.

Namun dia meminta masyarakat tetap mewaspadai kemungkinan erupsi, karena aktivitas vulkanik Gunung Slamet masih fluktuatif.

Dia juga menyatakan, tiga posko pemantau Gunung Slamet yang dibentuk Pemkab Banyumas tetap diaktifkan. ''Statusnya sampai sekarang masih Siaga. Aktivitas gempa juga masih tinggi. Karena itu, kita tetap aktifkan posko pemantau,'' jelasnya.

Ketiga posko pemantauan tersebut terletak di tiga desa terdekat dengan puncak Slamet. Antara lain di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng, Limpakluwus Kecamatan Sumbang dan Desa Sunyalangu Kecamatan Karanglewas.

Tim Pemantau Gunung Slamet yang bertugas di posko pemantau, terdiri dari unsur BPBD Banyumas, TNI, dan dibantu oleh relawan yang berasal dari berbagai unsur, yakni Tagana, Orari, Rapi, PMI, dan unsur lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement