Ahad 28 Sep 2014 17:03 WIB

Kemarau Belum Usai, Kekeringan Semakin Meluas

Rep: C80/ Red: Djibril Muhammad
Kolam yang kekeringan di musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kolam yang kekeringan di musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Musim kemarau yang terjadi di Kabupaten Bandung belum juga berakhir. Hal tersebut membuat wilayah yang terkena dampak kekeringan semakin meluas.

Saat ini saja sudah sepuluh kecamatan yang mengalami bencana kekeringan. Kalau beberapa minggu lalu hanya ada lima kecamatan, saat ini sudah bertambah menjadi 10 kecamatan.

"Kemarin kita sudah dapat laporan di kecamatan Baleendah sudah bertambah yang kekeringan. Yang sebelumnya hanya satu kelurahan, sekarang jadi tiga kelurahan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah kabupaten Bandung, Marlan saat dihubungi Republika, Ahad (28/9).

Marlan memprediksi wilayah yang terkena dampak kekeringan akan semakin meluas. Karena itu, masyarakat diminta untuk melaporkan kapada Camat setempat, apabila wilayahnya mengalami kekeringan.

Berdasarkan pantauan Republika, di kecamatan Soreang, desa cigembreng utara, Pamekaran, warga sudah mulai kesulitan mendapatkan air. Karena sumur-sumur yang mereka miliki kering akibat tidak adanya hujan. "Sudah dua hari kering, airnya habis," kata Dedy kepada Republika, Ahad (28/9).

Oleh karena itu, Dedy terpaksa harus bolak-balik ke rumah orang tuanya yang lokasi cukup jauh. Sebab, dirinya kesulitan mendapatkan air karena tetangganya juga mengalami hal serupa. Sehingga tidak bisa meminta air.

Hal serupa juga dialami Ida, kekeringan yang melanda wilayah itu membuatnya kesulitan untuk melakukan aktifitas terutama mandi, cuci, kakus. "Saat (kering) airnya, sudah dua hari," katanya.

Untuk itu, Marlan meminta warga yang daerahnya kekeringan agar melapor kepada RT atau RW setempat. Sehinga bisa segera dapat bantuan air bersih dari pemerintah.

Selain kekeringan, Marlan juga mengatakan potensi kebakaran semakin meningkat. Dirinya mengatakan, saat ini kawasan pemukiman padat penduduk serta hutan rawan kebakaran. "karena itu masyarakat diminta waspada," ujarnya.

Sebab, pada minggu lalu, sudah dua kali hutan terbakar. Yakni di kawasan nagreg dan Arjasari. Namun katanya, kebakaran itu masih bisa ditangani.

Pihak BPBD sudah mengirimkan surat kepada kecamatan-kecamatan agar sigap dalam melaporkan kejadian kebakaran. Selain kepada kecamatan, PT Perkebunan Nusantara juga sudah diperingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan adanya kebakaran hutan.

Untuk wilayah kabupaten Bandung, ada 14 kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan yaitu, Pacet, Pasir Jambu, Ibun, Majalaya, Solokan Jeruk, Cikancung, Nagrek, Cileunyi, Cicaha, Bojong Soang, Bale Endah, Ciparay, Paseh dan banjaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement