Ahad 28 Sep 2014 07:00 WIB

Menhan Enggan Komentari Insiden TNI-Polri

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro
Foto: Antara/Zabur Karuru
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro

REPUBLIKA.CO.ID,  BATAM  --  Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro enggan mengomentari insiden antara personel TNI dan Polri yang terjadi di Kota Batam, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu, karena tim investigasi dari kedua institusi itu sedang bekerja.

"Masalah itu semestinya tidak perlu sampai ke tingkat menteri," katanya setelah pertemuan tertutup dengan Pemprov Kepulauan Riau di Tanjungpinang, Sabtu (27/9).

Purnomo membantah kehadirannya ke Batam dan Tanjungpinang untuk ikut menengahi dan menyelesaikan kisruh yang sempat terjadi di antara dua aparat keamanan negara itu, melainkan hanya untuk meresmikan kapal perang yang diproduksi di Batam.

"Tidak ada membahas atau menyinggung masalah itu, di Batam saya meresmikan lima KRI dan di Tanjungpinang membahas pertahanan dan keamanan serta ekonomi di Kepri secara global," katanya.

Menurut Purnomo, kasus TNI-Polri sudah ditangani tim investigasi yang hingga kini masih bekerja. "Saat ini tim investigasi belum selesai dan belum ada kesimpulan sama sekali," kata dia.

Purnomo meminta semua pihak menunggu hasil investigasi yang sedang berlangsung agar masalah bisa dilihat lebih jelas dan utuh.

Pada Ahad (21/9) sekitar pukul 21.00 WIB, masyarakat Batam dikejutkan bunyi tembakan di sekitar daerah Tembesi, yang kemudian diketahui tembakan itu mengenai empat orang anggota TNI. Diduga, tembakan berasal dari senjata yang digunakan anggota Brimob.

Kedua institusi TNI dan Polri sepakat untuk membentuk tim investigasi guna mengungkap insiden tersebut sesuai dengan fakta yang digali. TNI menempatkan sejumlah senior dalam tim investigasi, begitu pula Polri yang memasukan nama-nama anggota dari Mabes Polri dalam tim.

Tim TNI-Polri memeriksa sejumlah anggota Satuan Brimob Polda Kepri terkait kisruh TNI-Polri itu di ruangan Bidang Propam Polda Kepri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement