Sabtu 27 Sep 2014 20:02 WIB

Pilkada tak Langsung Positif untuk Pembangunan Daerah?

  Sejumlah aktivis dari Koalisi Kawal RUU Pilkada menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/9).  (Republika/Wihdan)
Sejumlah aktivis dari Koalisi Kawal RUU Pilkada menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/9). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat, Irwan Prayitno menilai pilkada tak langsung akan memiliki dampak positif terhadap pembangunan daerah.

"Beban anggaran yang cukup besar dari pilkada langsung bisa dialihkan untuk membiayai pembangunan," katanya di Padang.

Ia menjelaskan, dana yang dihabiskan untuk melakukan pilkada langsung sekitar Rp 760 miliar. Dengan rincian, pilgub sebesar Rp 190 miliar dan kabupaten/kota sebesar Rp 570 miliar.

Menurut dia, dana sebanyak Rp 760 miliar itu akan dapat menggratiskan biaya kesehatan bagi lima Juta masyarakat Sumbar. Termasuk pendidikan bagi siswa SMA.

"Jika dana itu dialokasikan untuk kesehatan, bisa menggratiskan biaya berobat seluruh masyarakat Sumbar, termasuk juga yang kaya bisa saya gratiskan," katanya.

Dana itu juga disebut dapat dimanfaatkan para petani untuk membangun infrastruktur irigasi. Sebagai perkiraan, dengan Rp 310 miliar saja bisa untuk 60 ribu hektare pengembangan lahan sawah.

Dampak dari pembangunan infrastruktur irigasi tersebut dapat memberikan keuntungan sebesar Rp 1,6 triliun setiap panen. Serta Rp 4 triliun per tahun.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement