Sabtu 27 Sep 2014 19:03 WIB

Cegah Perambahan Hutan, Kemenhut Tambah Desa Wisata

Rep: Riga Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
  Kesenian Liong pada 'Cihideung Festival 2013' di Desa Wisata Bunga Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (3/11).  (Republika/Edi Yusuf)
Kesenian Liong pada 'Cihideung Festival 2013' di Desa Wisata Bunga Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (3/11). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) akan menambah jumlah desa wisata yang ada di pinggiran kawasan hutan. Hal tersebut untuk mencegah aktivitas perambahan hutan yang dilakukan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kemenhut Sony Partono dalam acara Festival Sarongge di Kampung Sarongge, Desa Ciputri, Kecamatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (27/9).

"Setelah Sarongge berhasil, maka kita akan cari tempat lain untuk menerapkan hal yang sama,’’ ujar Sony kepada wartawan seusai membuka Festival Sarongge.

Menurutnya, penerapan kampung wisata di sekitar hutan efektif untuk menekan perambahan hutan yang ada di atasnya. Pasalnya, aktivitas warga yang merambah hutan dapat berkurang dibandingkan sebelumnya.

Penyebabnya terang Sony, warga telah disibukkan untuk mengelola kawasan wisata Sarongge dan kegiatan pemberdayaan lainnya yang dilakukan pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Terlebih, pendapatan warga dari kegiatan tersebut sangat mencukupi dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement