Sabtu 27 Sep 2014 04:15 WIB

Ini Cara JK Berdayakan Potensi Lokal

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Hazliansyah
  Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla menggelar konferensi pers di Rumah Transisi, Jakarta, Senin (15/9). (Republika/ Wihdan)
Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla menggelar konferensi pers di Rumah Transisi, Jakarta, Senin (15/9). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) berkomitmen memberdayakan potensi lokal Indonesia dengan cara yang unik. Pemerintah harus mulai membatasi impor dan pembelian barang luar negeri agar meningkatkan masyarakatnya.

Dia mengatakan, setelah 20 Oktober nanti, semua acara pemerintah tak perlu lagi menyediakan buah-buahan impor sebagai jamuan. Ia menekankan agar makanan yang tersedia di meja, diambil dari perkebunan lokal masyarakat, bukan apel, jeruk dan anggur impor.

“Hortikultura kita ini kaya. Nantinya agar produksi lebih baik, bibit harus dibenahi dan saya akan adakan pertandingkan antarkabupaten/kota, agar mereka hasilkan perkebunan terbaik,” kata JK, Jumat (26/9).

Dia menambahkan, konsep tersebut pernah ia terapkan ketika mengupayakan hemat energi, dimana suhu pendingin udara tidak boleh lebih dari 25 derajat celcius. Pejabat yang awalnya gemar memakai jas, beralih menggunakan pakaian batik.

“Sebenarnya tidak ada larangan gunakan jas. Tapi akan terasa gerah kalau pakai jas sedangkan AC tidak dingin, akhirnya mereka pakai batik,” ujar dia.

Dia juga selalu ketus terhadap para menterinya ketika itu yang bangga mengenakan produk luar negeri. JK inginkan, semua sepatu menterinya nanti buatan Indonesia, seperti halnya dia yang selalu pakai produk JK’s Collection produksi Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement