REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- DPR telah mengesahkan Revisi Undang Undang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada Jumat (26/9) dini hari. Artinya untuk pilkada selanjutnya kepala daerah tidak lagi dipilih rakyat secara langsung, melainkan harus melalui DPRD.
Masyarakat di dunia sosial, khususnya di Twitter pun ramai-ramai mengecam pengesahan RUU Pilkada tersebut. Sejumlah tagar terkait RUU Pilkada juga menghiasi trending topic pada hari ini. Yaitu #ShameOnYouSBY, #RIPDemokrasi, Saya Kecewa, Voting Memutuskan Pilkada Dilakukan Lewat DPRD, Hasil Voting RUU Pilkada di DPR dan Ini Kemenangan Rakyat.
Untuk tagar @ShameOnYouSBY, misalnya pemilik akun Twitter @elanda99 mengatakan, "Wow #ShameOnYouSBY is trending tropic worldwide!! Now your lying on the cold hard ground aaa aaa trouble trouble!!! (Wow #ShameOnYouSBY jadi trending topic dunia!! Sekarang kau berbaring di tanah keras yang dingin, masalah, masalah)".
Pemilik akun @Mileiva juga menghubungkan keputusan untuk mengesahkan RUU Pilkada ini dengan rencana SBY untuk menjabat di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). "Such a humiliating exit! The @UN should re-consider their high level appointment!! Hope they are reading this #ShameOnYouSBY #RIPDemokrasi (Sangat memalukan! UN Harus mempertimbangkan kembali janji mereka!! Berharap mereka membaca ini #ShameOnYouSBY #RIPDemokrasi)," ujarnya.
@Kemalarsjad juga tak mau ketinggalan bersuara menyatakan kekecewaannya terhadap putusan pengesahan RUU Pilkada ini. "SBY, PD, PAN, PPP, GERINDRA, GOLKAR PKS adalah PENJAHAT DEMOKRASI. mereka ingin mengembalikan OLIGARKI ORBA (Orde Baru) #RIPDemokrasi #ShameOnYouSBY," tegasnya.
"Lihat TL (timeline/ lini masa) dan kebaca beberapa hestek yang bikin sedih. #RIPDemokrasi they said. I may not good at politics or something but this is sad. (Saya tidak begitu mengerti politik atau sejenisnya tapi saya sedih)," kata pemilik akun @nuriafazrina.