REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno mengatakan bahwa Pilkada langsung merupakan keinginan rakyat Indonesia. Karenanya ia menganggap adanya kemunduran demokrasi jika Pilkada kembali dipilih oleh DPRD.
"Kalau nantinya menang pilkada melalui dewan, tentu masyarakat akan kecewa," kata politisi PDIP tersebut usai menghadiri acara di sebuah Hotel di Tangerang, Kamis (25/9)
Karena menurutnya Pilkada langsung adalah keinginan rakyat ketika menggulingkan orde baru pada tahun 1998. "Saat reformasi rakyat sepakat dengan pemilihan langsung, jadi jika Pilkada kembali lewat DPRD, itu merupakan sebuah kemunduran," ungkapnya.
Terkait kans ditetapkannya Pilkada langsung oleh DPR, dalam rapat paripurna hari (25/9) ini. Rano mengatakan bahwa kesempatannya memang kecil. "Secara riil antara koalisi PDIP dan koalisi merah putih memang kalah, namun dibelakang kita adalah masyarakat yang menginginkan demokrasi," jelasnya.
Kalau memang ada masalah dengan pilkada langsung, lanjut Rarno, tidak perlu kembali ke pemilihan oleh DPR. "Kalau seperti itu namanya ada kemunduran demokrasi, ini harus dikaji," katanya.
Saat ini, RUU pilkada sedang dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan lewat sidang paripurna DPR, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (25/9).