REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan pengamanan perbatasan Kalimantan-Malaysia akan diperketat untuk mengantisipasi masuknya aliran sesat dari Malaysia.
"Kemhan dan pemangku kepentingan yang lain, seperti BNPT, Badan Intelejen Strategis, Mabes TNI dan Polri akan melakukan pemantauan terhadap dugaan masuknya aliran sesat dari Malaysia," kata Menhan usai menutup Pendidikan Pendahuluan Bela Negara sekaligus pembaretan dan penyematan Brevet Bela Negara, di Silang Monas, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, sejumlah jalur khususnya di perbatasan akan diperketat melalui patroli udara, laut dan darat.
"Dirjen Strategi Pertahanan Kemhan sudah kita minta khusus untuk melakukan pemantauan dengan pihak terkait seperti BNPT, BAIS dan lainnya untuk melihat perkembangan ISIS ataupun dugaan aliran keras lainnya yang masuk ke Indonesia," jelasnya.
Ia mengatakan, pihaknya telah mengetahui jalur yang kemungkinan dilalui oleh kelompok tersebut. Namun hal itu belum dapat diungkap ke publik.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen TNI Fuad M Basya mengatakan, TNI siap mengantisipasi kemungkinan masuknya kelompok aliran sesat yang melarikan diri ke Indonesia dari Malaysia.
Pemantauan akan dilakukan oleh seluruh jaringan badan intelejen strategis yang tersebar di Indonesia.
"Kita menerima informasi itu dan melakukan pemantauan. BAIS TNI tersebar di seluruh Indonesia untuk melakukan pemantauan dan pengintaian khususnya masalah radikal," ujarnya.