REPUBLIKA.CO.ID, MUBA -- Masyarakat di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, masih sering buang air besar atau BAB sembarangan.
Untuk menghilangkan kebiasaan buruk masyarakat BAB sembarangan terutama yang bermukim di sekitar daerah aliran sungai, saat ini gencar dilakukan kegiatan sosialisasi mengenai dampak negatif kebiasaan buruk tersebut bagi kesehatan manusia dan lingkungan, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuaisn, dr Sriwijayani di Sekayu, Rabu.
Menurut dia, pihaknya terus berupaya melakukan sosialisasi "Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS), dengan tujuan menimbulkan rasa kesadaran masyarakat Muba untuk tidak buang air besar sembarangan karena hal itu bisa mencemari lingkungan sekitar.
Dalam kegiatan sosialisasi itu, dilakukan pemetaan wilayah dan dilanjutkan dengan pembuatan komitmen bersama sehingga tercipta suasana desa yang masyarakatnya tidak ada lagi BAB sembarangan, katanya.
Dia menjelaskan, masyarakat kabupaten ini pada umumnya memiliki kemampuan untuk membangun WC yang layak, namun karena sudah menjadi suatu kebiasaan, mereka BAB sembarangan.
Kondisi tersebut akan terus diminimalisir, sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama, masyarakat di kabupaten yang memiliki potensi tambang minyak dan gas bumi, serta perkebunan karet dan kelapa sawit itu meninggalkan kebiasaan buruk BAB sembarangan.
Untuk mempercepat realisasi program "Stop Buang Air Besar Sembarangan" itu, pihaknya juga mengharapkan partisipasi dari masyarakat untuk selalu mengingatkan atau mencegah siapa pun yang melakukan kebiasaan buruk itu, ujarnya.