Selasa 23 Sep 2014 20:12 WIB

JK: Subsidi BBM akan Dialihkan untuk Subsidi Produktif

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Calon Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla mengacungkan ibu jari usai menghadiri forum silaturahmi Fraksi PDIP di Jakarta, Ahad (7/9).  (Republika/Tahta Aidilla)
Calon Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla mengacungkan ibu jari usai menghadiri forum silaturahmi Fraksi PDIP di Jakarta, Ahad (7/9). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil presiden (wapres) Indonesia terpilih 2014-2019 Jusuf Kalla (JK) memastikan akan mengalihkan subsidi konsumtif seperti bahan bakar minyak (BBM) menjadi subsidi produktif. Salah satunya biaya pendidikan atau sekolah.

Menurutnya, masyarakat Indonesia disatu sisi ingin adanya biaya pendidikan dan biaya kesehatan gratis. Namun disisi lain subsidi terus-menerus dialokasikan untuk BBM.

Padahal, kata dia, subsidi untuk BBM sudah menyedot Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sedemikian besar.“Kalau rakyat mau biaya sekolah gratis dan ongkos berobat tidak membayar tetapi BBM masih disubsidi maka darimana uangnya?apalagi kalau penerimaan pajak minim ini tidak bagus,” katanya usai mengisi acara Bank Dunia yang bertema "Big Ideas: Bersama Mengatasi Kemiskinan dan Ketimpangan", di Jakarta, Selasa (23/9).

Untuk itu, pihaknya memastikan mengalihkan subsidi konsumtif BBM menjadi subsidi produktif. Seperti biaya pendidikan dan kesehatan dengan menaikkan harga BBM subsidi.

Namun JK berjanji besaran kenaikan harga BBM bersubsidi akan diatur sebaik-baiknya sehingga subsidi pada akhirnya bisa dipergunakan untuk biaya pendidikan dan memperbaiki infrastruktur seperti jalan. Namun, JK belum dapat menyebutkan kapan waktu yang tepat untuk menaikkan harga BBM subsidi.

Pihaknya masih terus mematangkan skema kenaikan harga BBM. Sekadar informasi, alokasi anggaran untuk subsidi BBM tahun 2014 ini tembus hingga lebih dari Rp 200 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement