Selasa 23 Sep 2014 10:52 WIB
Menelisik ISIS

SBY: Tuntaskan ISIS Secara Menyeluruh

SBY on a TV screen (illustration)
Foto: Republika/Julkifli Marbun
SBY on a TV screen (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mengatakan penyelesaian masalah Islamic State Iraq Syria (ISIS) maupun gangguan teror di manapun harus dilakukan secara menyeluruh dan tepat sehingga dapat efektif.

"Dengan kompleksitas konflik di seluruh dunia, solusi yang hanya menyandarkan pada pendekatan militer saja biasanya tidak akan memperbaiki situasi," kata Presiden saat menyampaikan kuliah umum di hadapan 1.000 kadet Akademi Militer Amerika Serikat di West Point.

Presiden mengatakan penyelesaian komprehensif harus dijalankan antara lain dengan pendekatan politik dan solusi lainnya. "Misalnya untuk menghadapi tantangan ISIS di Timur Tengah dan aksi terorisme di sudut mana pun di dunia ini, saya percaya bisa dilakukan dengan multi pendekatan," katanya.

Ia menambahkan untuk bisa menghadapi kesulitan dan situasi yang rumit, pihaknya juga harus mengaplikasikan soft power atau kekuatan yang cerdas dalam berbagai bentuk. Dicontohkannya, ISIS bisa saja dikalahkan secara militer namun juga harus dilakukan langkah-langkah untuk memastikan agar generasi mendatang tidak lagi menganut paham yang sama.

"Ini bukan hanya tugas dari militer, namun juga tugas politisi, diplomat, pemimpin agama dan juga kalangan masyarakat sipil. Di Indonesia, sebagai contoh untuk menghadapi terorisme, kami melakukan pendekatan deradikalisasi antara lain memberdayakan pemimpin agama untuk melawan pengaruh ekstrim," paparnya.

Ia menyampaikan kuliah umum yang bertema Peran Militer dalam Dunia yang Berubah. Kehadiran Presiden didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono di salah satu akademi militer terkemuka di dunia tersebut merupakan undangan pihak West Point.

Saat tiba di USMA, selain diterima oleh Letjen Robert L Calsen Jr, Presiden juga menerima penghormatan militer dari jajar kehormatan kadet West Point yang membawa panji-panji West Point, bendera Amerika Serikat dan bendera Merah Putih.

Juga dikumandangkan lagu Indonesia Raya dan lagu kebangsaan Amerika Serikat. Usai disambut secara kehormatan militer, Presiden dan Ibu Negara juga diterima secara resmi di Ruang Sylvanus Thayer Award dan kemudian Presiden dan Ibu Negara Ani Yudhoyono saling bertukar cenderamata dengan Letjen Calsen yang juga didampingi Ny. Calsen.

SBY memberikan kenang-kenangan berupa patung prajurit TNI menggunakan baret biru dengan membawa senjata dan bendera Merah Putih. Ia mengatakan patung itu menggambarkan peran Indonesia dalam kontribusi perdamaian internasional dan kerja sama yang kokoh dengan berbagai negara termasuk Amerika Serikat.

Sementara itu Calsen memberikan buku tentang West Point kepada Presiden. Demikian juga Ibu Negara Ani Yudhoyono memberikan kenang-kenangan kain batik dan buku mengenai batik pada Ny Calsen. Sebaliknya Ny Calsen memberikan kenang-kenangan berupa syal dari sutera dengan gambar khas gedung-gedung West Point.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement