REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Kepala Dinas Kesehatan Kotawringin Timur, Kalimantan Tengah dr H Faisal Novendra Cahyanto mengatakan bahwa dari 54 kasus AIDS yang ditangani RSUD dr Murjani Sampit pada tahun 2005 hingga 2014, tercatat 34 persen penderitanya adalah ibu rumah tangga.
"Ibu rumah tangga rawan tertular HIV/AIDS dari suaminya. Makanya perlu bagi masyarakat memeriksakan diri untuk memastikan apakah mereka sehat dan tidak dan tertular HIV/AIDS atau tidak. Apalagi pemeriksaan itu gratis," kata dr H Faisal Novendra Cahyanto di Sampit, Selasa.
Faisal sangat mendukung dilibatkannya pers dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS karena masyarakat harus mengetahui tentang penyakit mematikan ini sehingga bisa melakukan pencegahan, maupun memperlakukan dengan baik jika ada kerabat atau tetangga mereka yang terjangkit HIV/AIDS.
Data Dinas Kesehatan setempat bahwa 34 persen ibu rumah tangga yang terjangkit penyakit yang menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh itu tertular suami mereka yang heteroseksual.
Selain itu, tercatat tujuh persen penderita merupakan anak yang tertular dari orangtua. Selanjutnya, tujuh persen penderitanya merupakan homoseksual dan tujuh persen penderita lainnya merupakan pengguna narkotika yang menggunakan jarum suntik secara bergantian.
Penderita lainnya, yaitu heteroseksual risti dengan persentase sebanyak tujuh persen, serta 43 persen lainnya merupakan penderita dari kalangan heteroseksual lain-lain.
Diakui Faisal, pemahaman masyarakat tentang HIV/AIDS masih perlu ditingkatkan. Bahkan dia tidak menutupi fakta bahwa masih ada petugas medis yang belum sepenuhnya memahami tentang penyakit tersebut.
"Ada yang membakar selimut bekas dipakai penderita AIDS, padahal itu tidak perlu. Cukup dicuci saja sudah tidak ada masalah lagi karena HIV/AIDS tidak bisa menular melalui selimut," ucapnya.
Berdasarkan catatan, kata dia, HIV/AIDS di Kotawaringin Timur, pertama kali ditemukan pasca kerusuhan etnis 2001 silam. Saat itu petugas menemukan satu orang penghuni lokalisasi Pasir Putih kilometer 12 yang tertular AIDS. Selanjutnya penyakit ini berjangkit sehingga harus mendapat perhatian serius semua pihak untuk menanggulanginya.
Ditegaskannya, penanganan HIV/AIDS tidak bisa hanya dilakukan dari sisi kesehatan, tetapi harus secara menyeluruh. Untuk itu perlu peran serta semua pihak untuk mencegah terus berjangkitnya penyakit ini, serta untuk mendampingi para penderitanya agar bisa menjalani pengobatan.