REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAILIAT -- Selama hampir sebulan ini, warga di Kota Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah mulai kekurangan air bersih. Kondisi ini sebagai buntut terjadinya kemarau panjang di wilayah ini.
"Sumur yang selama ini sebagai sumber air bersih sudah mengering," kata salah satu warga Kota Sungailiat, Wanti di Sungailiat, Ahad (21/9).
Ia mengatakan, untuk memenuhi air bersih keluarganya dirinya terpaksa harus menunggu air dalam sumber selama beberapa jam agar air terkumpul kembali.
"Saya harus nunggu air sumur sampai tengah malam karena kalau langsung disedot airnya habis," katanya.
Ia berharap pemerintah daerah setempat mengambil keputusan bantuan dengan memasok air dengan membuat tampungan di sejumlah desa yang terancam krisis air bersih.
"Kita semua tidak tahu sampai kapan kemarau panjang seperti ini, dan pemerintah daerah harus cepat mengambil keputusan antisipasi membantu warga di sejumlah daerah yang rawan kekurangan air bersih," katanya.
Keluhan yang sama juga dikatakan warga lainnya, Jepry dimana dirinya terpaksa nunggu air sumur sebagai sumber air bersih sampai tengah malam. "Kalau siang hari kami ambil air sumur, hanya mendapat beberapa ember dan tidak mencukupi kebutuhan keluarga," ujarnya. Ia bersyukur meskipun hanya menunggu sampai malam untuk mendapatkan air bersih namun kata dia, tidak sampai membeli air.
"Saya bersyukur tidak sampai membeli air karena ada sejumlah warga di daerah lingkungan nelayan yang terpaksa harus membeli air bersih untuk kebutuhan keluarganya," katanya.