Ahad 21 Sep 2014 14:09 WIB

Susah Ajak Warga Ngangkot, Monorel Jadi Solusinya

Rep: C 73/ Red: Indah Wulandari
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan Jajaki Monorel di Cina
Foto: Rachmat Santosa Basarah/ republika
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan Jajaki Monorel di Cina

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Pembangunan proyek monorel Jabar tercetus Pemprov kesulitan untuk mengajak masyarakat menggunakan transportasi umum.

"Kalau sekarang kita tidak bisa membatasi kendaraan pribadi karena transportasi umumnya belum baik. Tapi kalau nanti sudah tersedia, kita bisa minta masyarakat pindah menggunakan transportasi umum,” tegas Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Ahad (21/9).

Asisten Daerah IV Bidang Administrasi Setda Jabar yang juga Penanggung Jawab proyek Monorel Bandung Raya Iwa Karniwa mengatakan, pembangunan monorel akan dimulai dengan trase satu yakni  jalur Leuwipanjang-Gedebage-Jatinangor-Tanjungsari. Ditargetkan pembangunan trase tersebut akan selesai Desember 2017.

Iwa mengungkapkan setelah trase satu, akan disusul satu persatu trase berikutnya yang juga tengah dilakukan studi kelayakannya. Total lima trase tersebut ditargekan rampung hingga 25 tahun mendatang.

Namun, soft launching monorel yang rencananya akan menghadirkan mock up (bagian gerbong) monorel itu urung dilakukan. Sedianya, mock up berdimensi 1:1 tersebut akan ditempatkan di halaman Gedung Sate saat soft launching dilakukan.

Menurunya, ada kendala teknis yang membuat mock up monorel tersebut tidak bisa didatangkan pada acara soft launching.

"Kami meminta maaf, bukan barangnya tidak ada tapi memang ada kendala soal elektronik yang harus diselesaikan, masyarakat masih bisa melihat monorel tersebut di sisa hari De Syukron," katanya.

Namun, pantauan Republika hingga Ahad, belum nampak bagian monorel di halaman Gedung Sate tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement