Sabtu 20 Sep 2014 15:24 WIB

Megawati: PDIP Tetap Ajukan Calon Ketua DPR

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
 Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menghadiri upacara HUT Ke-69 RI di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Ahad (17/8).  (Republika/Agung Supriyanto)
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menghadiri upacara HUT Ke-69 RI di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Ahad (17/8). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PDI Perjuangan akan tetap mengajukan calon Ketua DPR. Partai moncong putih itu menyatakan tidak risau meski komposisi suara partai koalisi pengusung Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) tidak sebanyak partai koalisi Merah Putih. 

"Kami tetap mengajukan nama yang akan diajukan menjadi ketua lembaga," kata Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di sela acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan ke-IV di Marina Convention Center, Semarang, Sabtu (20/9).

Menurut Megawati, mengajukan kader sebagai calon Ketua DPR merupakan sebuah keharusan. Apalagi saat ini PDIP tengah mengajukan uji materi UU MD3 ke Mahkamah Konstitusi (MK). 

Khususnya tentang mekanisme pemilihan pimpinan DPR secara demokratis oleh anggota DPR. "Kita tahu sekarang ada proses di MK. Kalau di internal partai ya keharusan (mengajukan calon Ketua DPR)," ujar Megawati.

Namun, ia tidak menjawab saat ditanya siapa kader PDI Perjuangan yang disiapkan menjadi calon Ketua DPR. "Hehehe nanti ya," katanya.

Pengubahan mekanisme pemilihan pimpinan DPR dari otomatis milik partai peraih kursi terbanyak menjadi dipilih secara oleh anggota DPR membuat Megawati prihatin. Menurutnya, pengubahan tersebut merupakan bukti ketidaksiapan pihak yang bersaing dalam pemilu presiden menerima kekalahan.

Padahal, Megawati mengaku juga pernah kalah dalam pilpres 2004 dan 2009. Namun kekalahan itu dia terima tanpa upaya menjegal pihak yang menang. 

"Saya sajalah contohnya gak usah jauh-jauh ketika 2004 saya dinyatakan kalah ya sudah, gak ada saya berbuat macam-macam," kata Megawati. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement