REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI TIMUR -- Warga kota Bekasi mendukung niat Pemkot Bekasi menerima hibah truk pengangkut sampah dari Pemprov DKI Jakarta. Pasalnya, pengelolaan sampah di Bekasi belum efektif akibat kekurangan truk-truk Pengangkut sampah.
"Saya setuju saja tentang hibah truk sampah itu, asalkan mesin mobil pengangkut truk masih layak untuk dipakai," tutur Muhammad Ryan (17 tahun), Warga RT 002/ RW 02, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Sabtu (20/9).
Menurut Ryan, hibah truk sampah bagus untuk meminimalisir sampah-sampah yang ada di lingkungan rumahnya.
Hal senada diungkapkan warga RT.13/ RW 07, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Subhan.
"Pemkot Bekasi ambil saja semua truk sampah bekas, hibah dari Pemprov. DKI Jakarta. Ambil truk yang banyak," ujar Subhan saat dihubungi Republika, Sabtu (20/9) pagi.
Jika perlu, lanjutnya, Pemkot Bekasi membeli semua truk bekas pakai dari Pemda DKI Jakarta. Hal ini diperlukan agar jadwal pengambilan atau pengangkutan sampah lebih cepat.
Menurut Subhan, truk hibah dapat menghindarkan Kota Bekasi dari bau sampah yang mengganggu lingkungan.
"Setiap hari, sampah semakin menumpuk, apalagi musim hujan sudah dekat. Kalau sampah telat diangkut, dampak lingkunganya bau sekali," papar Subhan.
Kepala Dinas (Kadis) Kebersihan Pemkot Bekasi menyambut baik rencana ini. Namun ia menyatakan spesifikasi truk yang akan dihibahkan memenuhi kondisi minimal. Yakni kualitas truk minimal 50-80 persen layak pakai.
"Jangan sampai di bawah itu," tutur Djunaidi.
Jika kualitas truk di bawah 50 persen, artinya tidak layak pakai. Truk bekas nantinya hanya menjadi beban bagi Pemkot Bekasi karena perawatan yang mahal.
"Daripada menerima hibah truk bekas DKI tapi tidak layak pakai, lebih baik Pemkot Bekasi meneruskan rencana pembelian 25 unit truk pengangkut sampah baru," jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika