Sabtu 20 Sep 2014 08:31 WIB

Harga Kambing Kurban di Bali Rp 7 Juta per Ekor

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Erik Purnama Putra
Juri menilai kambing PE dalam kontes kambing Peranakan Etawa Nasional 2013 trah Kaligesing piala menteri BUMN Dahlan Iskan di Tanjung Sari, Sapuran, Wonosobo, Jateng, Minggu (28/4).
Foto: ANTARA/Anis Efizudin
Juri menilai kambing PE dalam kontes kambing Peranakan Etawa Nasional 2013 trah Kaligesing piala menteri BUMN Dahlan Iskan di Tanjung Sari, Sapuran, Wonosobo, Jateng, Minggu (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menjelang Lebaran Haji, Harga kambing kurban di Denpasar, Bali, terus naik, bahkan ada kambing kurban yang harganya sampai Rp 7 juta per ekor. "Tapi itu tergantung berat kambingnya," kata Hisyam, pedagang kambing kurban asal Karasidenan Besuki, Jawa Timur.

Kambing yang dibandrol seharga tujuh juta itu adalah kambing jenis otawa.

Kambing berbobot antara 70-80 kilogram, itu jarang ditemui di pasaran. Karena menurut Hisyam, kepada Republika, Sabtu (20/9), kambing jenis otawa sebesar godel atau anak sapi itu merupakan pesanan khusus dan dia memasok kambing sejenis hanya untuk pekurban tertentu.

Hisyam mengakui, permintaan kambing kurban dari Bali setiap menjelang Idul Adha selalu meningkat dan tingginya permintaan itu, mendorong naiknya harga kambing. Bali dikenal sebagai daerah surplus sapi dan minus kambing.

Namun jumlah sapi Bali dari tahun ke tahun terus menurun, bahkan sapi dengan berat 300 kilogram juga dikirim ke Jawa, padahal sebelumnya yang dipilih hanya dengan berat 400 kilogram. Sedangkan untuk kambing, Bali terus mendatangkannya dari Pulau Jawa dan dari Pulau Lombok.

Menurut Hisyam, kambing otawa dengan berat di atas 50 kilogram, hanya dipesan oleh orang-orang tertentu. Sedangkan untuk berat di bawah kilogram dengan harga kisaran antara Rp 4 juta-Rp 5 juta, cukup banyak ditemui dipasaran.

"Untuk masyarakat umum, mereka memilih membeli sapi yang harganya Rp 13 jutaan, ketimbang kambing otawa, karena dagingnya lebih banyak dan bisa patungan," katanya. Kambing otawa yang di jual untuk kambing kurban di Bali, selain didatangkan dari Pulau Jawa, juga diternakkan oleh petani pada beberapa desa di Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng.

Peternakan kambing dengan Konsep Tekno-Ekologis itu, dibina oleh Balai Penelitian Tehnologi Pertanian (BPTP) Denpasar, Kementerian Pertanian melalui kegiatan Program Rintisan Akselerasi Pemasyarakatan Teknologi Pertanian (Prima Tani) yang dimulai sejak 1999.

Penanggungjawab kegiatan itu, Suprio Guntoro mengatakan, peternakan kambing otawa di Kecamatan Busungbiu Buleleng, sudah menghasilkan ribuan ekor kambing yang siap dipasarkan untuk kegiatan kurban. Harga setiap ekor kambing kurban sebutnya, dipatok antara Rp 3 juta-Rp 5 juta. Untuk seekor kambing kurban seharga Rp 5 juta, biasanya beratnya mencapai 35-40 kilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement