REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Cuaca di Pekanbaru, Riau, berada dalam kondisi tidak sehat pascakabut asap yang menyelimuti. Kendati demikian, Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru menetapkan aktivitas belajar dan mengajar masih berlangsung dan pelajar masih belum diliburkan.
"Kondisi cuaca di daerah ini sesuai rekomendasi Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru memang tidak sehat namun belum membahayakan sehingga siswa tetap belajar seperti biasa," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Prof Dr Zulfadil di Pekanbaru, Kamis.
Ia menyatakan itu terkait data BMKG stasiun Pekanbaru menyebutkan jumlah titik panas di Pulau Sumatera tercatat sebanyak 329 titik yang tersebar di beberapa provinsi diantaranya Sumatera Selatan 218 titik, Jambi 49 titik dan Riau 29 titik.
Ia mengatakan, Dinas Kesehatan Pekanbaru, memberikan rekomendasi selama tiga hari ke depan dan selanjutnya ada rekomendasi lanjutan sehingga baru bisa ditetapkan pelajar diliburkan atau tidak.
"Pelajar masih belajar seperti biasa, namun aktivitas di luar kelas atau di ruang terbuka dikurangi. Bagi pelajar yang diantar dan dijemput orang tua dengan kendaraan roda dua sebaiknya menggunakan masker untuk mengurangi terhirupnya asap," katanya.
Ia mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan kepala sekolah adanya pelajar yang tumbang atau mengalami sakit akibat kabut asap.
Namun demikian, katanya lagi, bagi pelajar yang rentan terkena ISPA atau mengalami demam akibat kabut asap bisa diberikan izin oleh kepala sekolah agar anak diliburkan.
"Kepala sekolah bisa memberikan toleransi bagi pelajar melalui guru kelasnya agar anak yang rentan demam akibat kabut asap segera diliburkan," katanya.