Jumat 19 Sep 2014 06:53 WIB

Polisi Gerebek Toko Gipsum Jadi Penampungan TKI Ilegal

  Sejumlah TKI ilegal yang dideportasi dari Malaysia (ilustrasi).
Foto: Antara/Feri
Sejumlah TKI ilegal yang dideportasi dari Malaysia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kepulauan Riau mengamankan 100 calon TKI ilegal dari tiga tempat di Batam yang akan dikirim ke Singapura dan Timur Tengah.

"Rata-rata calon TKI akan bekerja di Malaysia. Namun ada beberapa yang pernah bekerja di Arab Saudi dan ingin kembali ke sana. Sebagian besar berasal dari Pulau Jawa," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kepri Komisaris Besar Polisi Cahyono Wibowo di Batam, Kamis.

Ia mengatakan, penangkapan pertama dilakukan di Perumahan Dotamana dan Beverly Park Kecamatan Batam Kota. Di tempat itu petugas menemukan delapan TKI dalam penampungan sementara.

"Dari tempat tersebut kami juga amankan dua orang penjaga dan satu sudah ditetapkan tersangka," kata dia.

Satu lokasi lainnya yang turut di gerebek adalah bangunan tiga lantai di kawasan Mercelia Batam Kota. Polisi berhasil mengamankan 92 orang dalam lokasi yang disamarkan sebagi toko gipsum.

"Pada lokasi tersebut tidak ditemukan tersangka. Penjaga sudah terlanjur kabur. Ke-92 orang tersebut merupakan TKI yang hendak dikirim ke luar negeri oleh A yang merupakan pemain lama," kata Cahyono.

Ia mengatakan, tersangka yang tertangkap saat penggrebekan juga berperan menjemput calon TKI dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam ke tempat penampungan.

"Rata-rata calon TKI ini tertipu. Mereka hanya tahu akan dipekerjakan di Malaysia, namun tidak tahu bekerja sebegai apa," kata dia.

Cahyono mengatakan pihaknya masih mengembangkan kasus tersebut untuk mengungkap jaringan besar penyelundup TKI ilegal melalui Batam.

"Kami tidak hanya berhenti di sini. Kasus ini terus kami kembangkan terhadap dugaan pelaku-pelaku lain," kata Cahyono.

Saat ini, 100 calon TKI ilegal tersebut masih berada di Markas Polda Kepri untuk didata sebelum diserahkan ke Dinas Sosial Kota Batam untuk selanjutnya dipulangkan ke daerah asal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement