Kamis 18 Sep 2014 18:28 WIB

Gerindra: Menteri Jangan Contoh Jokowi Si 'Tukang Bohong'

Rep: Muhammad Akbar Wijaya / Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Jokowi (left) and Jusuf Kalla announce on Monday night that the next cabinet will have 34 ministries.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Jokowi (left) and Jusuf Kalla announce on Monday night that the next cabinet will have 34 ministries.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat menilai presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) banyak berbohong soal arsitektur kabinet. Untuk itu Martin meminta para menteri tidak meniru sikap Jokowi.

"Kepada menteri-menteri nanti jangan ikuti kebohongan Jokowi seperti ini," kata Martin kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (18/9). Martin menyesalkan sikap Jokowi yang seolah tidak merasa bersalah karena gagal mewujudkan kabinet ramping dan tidak bagi-bagi jatah ke partai politik.

Dia meminta Jokowi untuk berpikir dahulu sebelum menyampaikan pernyataan. "Jadi sebenarnya omongan Jokowi tidak bisa dipegang," ujar Martin.

Anggota Komisi I DPR ini berpendapat Jokowi telah mengawali pembentukan kabinet dengan cara tidak baik. "Ini satu permulaan yang tidak baik. Jokowi sudah mengingkari berkali-kali soal kabinet ramping, tidak bagi-bagi kursi," kata Martin.

Sementara itu Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai Golkar, Tantowi Yahya menilai arsitektur kabinet Jokowi mencerminkan kesadaran pentingnya representasi partai politik di pemerintahan. Tantowi mengatakan memberikan jatah kepada partai politik di kabinet merupakan hal tak terelakan.

"Jokowi sadar membangun kabinet menteri itu jabatan partai politik karenanya tidak bisa dihindari," ujarnya. Sebelumnya Jokowi mengumumkan arsitektur kabinet di pemerintahannya nanti akan berjumlah 34 kementerian.

Jumlah ini sama dengan kementerian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jokowi juga menyatakan dirinya akan memberi jatah 16 kementerian ke kalangan politisi dan 18 kementerian lain ke kalangan profesional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement