REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sebagai konsekuensi dari kenaikan tarif penyeberangan di Selat Sunda, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Indonesia Ferry (ASDP-IF) berusaha meningkatkan pelayanan. Salah satunya dalam hal percepatan waktu pelayaran dan sandar kapal fery atau roro (roll on roll off).
"Kami terus meningkatkan pelayanan kepada konsumen, diantaranya mempercepat waktu pelayaran kapal dan waktu sandar di dermaga," kata Kepala Cabang PT ASDP-IF Bakauheni Lampung, La Mane kepada Republika di Bandar Lampung, Kamis (18/9).
Saat ini ia mengakui waktu pelayaran (sailling time) dan waktu sandar (port time) masih menjadi keluhan utama penumpang. Namun ia menjelaskan, waktu pelayaran sangat bergantung dengan kondisi cuaca di perairan Selat Sunda.
Untuk itu pihak ASDP terus menambah kapal berlambung besar untuk menahan gelombang.
Waktu tempuh normal menggunakan kapal feri dari Pelabuhan Merak-Bakauheni dan sebaliknya di perairan Selat Sunda berlangsung selama tiga jam. Bila kondisi cuaca buruk, waktu tempuh bertambah menjadi empat sampai enam jam.
Kalau sudah seperti itu kendaraan akan banyak menumpuk di kantong-kantong parkir pelabuhan masuk dermaga.