Kamis 18 Sep 2014 06:25 WIB

Potensi Wisata Bahari Indonesia Belum Dimaksimalkan

Rep: Elba Damhuri/ Red: Bayu Hermawan
Kapal TNI AU berpatroli di wilayah perairan laut Indonesia
Foto: bantenprov.go.id
Kapal TNI AU berpatroli di wilayah perairan laut Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, NANNING -- Indonesia merupakan negara kelautan yang memiliki potensi wisata bahari besar. Namun menurut Ketua DPP PDI Perjuangan Rokhmin Dahuri, potensi ekonomi itu belum tergarap secara maksimal.

Ia mengatakan dengan 17,504 pulau dan panjang garis pantai mencapai 95.181 km, Indonesia memiliki potensi wisata bahari terbesar dan salah satu terbaik di dunia. Laut Indonesia, kata dia, menyediakan keragaman hayati dan keindahan pantai yang menjadi tujuan utama wisata. Total pendapatan pariwisata dari sektor ini pada 2012 hanya 7 miliar dolar AS.

"Sementara Australia dengan panjang pantai 2.100 km mampu meraup devisa 3 miliar dolar AS pada tahun yang sama," kata Rokhmin dalam paparannya pada "International Fishery Cooperation Forum of Silk Road on the Sea" di Nanning, China, Rabu (17/9).

Berbagai perbaikan dalam banyak bidang harus dilakukan untuk memanfaatkan potensi wisata bahari ini. Menurutnya dampak ekonomi dari memaksimalkan wisata bahari sangat signifikan dalam mendukung perekonomian nasional. Apalagi, saat ini neraca perdagangan dan pembayaran Indonesia terus tercatat negatif.

Beragam ekosistem pesisir dan laut tersedia di Indonbesia seperti pantai berpasir, goa, laguna, estuaria, hutan mangrove, padang lamun, rumput laut, dan terumbu karang. Di antara sepuluh ekosistem terumbu karang terindah dan tarbaik di dunia, enam berada di Tanah Air, yakni Raja Ampat, Wakatobi, Taka Bone Rate, Bunaken, Karimun Jawa, dan Pulau Weh.

Jika Indonesia mampu mengembangkan potensi bahari, Rokhmin merasa yakin nilai ekonomi berupa perolehan devisa, sumbangan terhadap PDB, peningkatan pendapatan masyarakat, penciptaan lapangan kerja, dan efek multipliernya akan sangat besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement