REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Asap akibat kebakaran hutan di Kalimantan mulai mengganggu jadwal penerbangan. Humas Lion Air Edward Sirait mengatakan selama dua hari terakhir rute penerbangan menuju Pontianak pada Rabu (17/9) harus mengalami penundaan akibat terbatasnya jarak pandang.
Edward mencontohkan, pesawat rute Jakarta-Pontianak yang harusnya berangkat pukul 07.00 harus ditunda keberangkatannya.
"Penundaan makan waktu hingga dua jam," katanya saat dihubungi Republika, Rabu (17/9).
Edward menambahkan, bahwa perusahaan mengalami dua kerugian yaitu berupa ketidaknyamanan kepada para penumpang dan kerugian materiil.
"Kru dan penumpang harus menunggu lama jelas tidak nyaman," tegasnya. Tetapi untuk kerugian materiil pihak Lion Air belum dapat menghitung jumlah pastinya.
"Sejauh ini perusahaan sudah berusaha memberi pengertian kepada para penumpang mengenai penundaan ini," ungkapnya
Senada dengan Edward, Vice President Communication Garuda Indonesia Pujobroto mengatakan dalam dua hari terakhir beberapa penerbangan terganggu asap kebakaran hutan.
"Kemarin dan hari ini ke GA 550 rute Jakarta-Palangkaraya harus delay," kata Pujo.
GA 550 dijadwalkan berangkat dari Jakarta pukul 05.50 dan mendarat di Palangkaraya pukul 08.35 waktu setempat. Tetapi akibat terbatasnya jarak pandang saat akan mendarat, pesawat dialihkan mendarat di Balikpapan.
Setelah jarak pandang dianggap layak, pesawat terbang kembali keP alangkaraya pukul 10.20 waktu setempat. Menurut Pujo, pesawat tidak dapat dipaksakan untuk mndarat karena mempertimbangkan aspek keamanan.
"Jarak pandang minimal 1200 meter tapi ini hanya 400 meter," kata Pujo.