Rabu 17 Sep 2014 21:57 WIB

Kemenhan Tunjuk PT PAL Produksi Kapal Selam

PT PAL Indonesia di Surabaya, Jawa Timur.
Foto: alutsista.blogspot.com
PT PAL Indonesia di Surabaya, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menunjuk PT PAL Indonesia memproduksi satu unit kapal selam guna memperkuat keamanan Indonesia, khususnya menjaga alur dan kedaulatan negeri ini.

"Upaya ini sesuai dengan penunjukan PT PAL Indonesia sebagai lead integrator pembangunan alutsista kapal perang," kata Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro ketika ditemui pada serah terima KRI Halasan-630 di dermaga PT PAL Indonesia, Surabaya, Rabu (17/9).

Untuk merealisasi kapal selam itu, ungkap dia, PT PAL Indonesia akan mendapatkan kucuran penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp1,5 triliun. Namun, secara keseluruhan PMN itu dialokasikan untuk membangun tiga unit kapal selam.

"Sebanyak dua unit kapal selam akan dibangun di Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), Korea Selatan. Lalu, satu unit dibangun di PT PAL Indonesia," katanya.

Pembangunan itu, jelas dia, sudah mendapat dukungan dari Komisi VI dan I DPR RI. Besaran dana itu untuk pembangunan infrastruktur pada tahun 2015 dan 2016. Selain itu, alokasi biaya tersebut juga menyangkut pengiriman tenaga ahli ke DSME Korea Selatan untuk belajar.

"Penyebabnya Kemenhan juga menjalin kontrak kerja sama dengan DSME Korea Selatan tentang pembangunan kapal selam," katanya.

Pada masa mendatang, tambah dia, ketika PT PAL Indonesia bisa membangun kapal selam ketiga, pembuatan kapal selam keempat, kelima, dan seterusnya bisa direalisasi di dalam negeri.

"Kami yakin Indonesia bisa mewujudkan hal itu," katanya.

Sementara itu, Direktur Desain dan Teknologi PT PAL Indonesia Saiful Anwar menyatakan kini pembangunan infrastruktur yang sangat mendesak adalah bengkel kapal perang. Bahkan, beberapa kebutuhan lain seperti pembangunan gedung, dermaga, dan belanja peralatan.

"Apalagi dari sisi desain infrastruktur sudah siap, dan beberapa peralatan sudah dibeli. Namun, pembayarannya baru uang muka dan sisanya menunggu," katanya.

Meski begitu, kata dia, pembangunan kapal selam diprediksi mundur dari jadwal semula. Awalnya pemerintah berencana mulai membangun kapal selam tahun ini, tetapi estimasi perwujudannya diperkirakan baru terlaksana pada tahun 2015.

"Khusus proyek pembangunan kapal selam di Indonesia atau kapal selam ketiga jenis 209 ini diperkirakan mulai 2017," katanya.

Hal itu, kata dia, seiring dengan tuntasnya pembangunan kapal selam pertama dan kedua di Korea. Walau demikian, kapal ketiga yang dibangun di Indonesia modelnya akan sama dengan dua kapal lainnya.

"Dari fisik kapal tidak berbeda. Akan tetapi, yang tidak sama adalah secara elektronik maupun persenjataannya karena akan ada update," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement