REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan untuk menemukan peradaban adiluhung dalam situs Gunung Padang memerlukan tiga fase tahapan. Pertama penelitian, kedua konservasi, dan ketiga promosi.
Pada fase penelitian ini, ujar Nuh, yang paling menonjol adalah untuk membuktikan hipotesis yang sudah dibangun. Sehingga tidak perlu masuk ke dalam wilayah kontroversi karena dalam penelitian selalu ada dugaan-dugaan.
"Untuk membuktikan rasa penasaran ini apakah hipotesis yang dibuat benar atau tidak maka dilakukan penelitian. Apa benar di sini ada kebudayaan tinggi berusia ribuan tahun, untuk tahu jawabnya dilakukan penelitian," kata Nuh di situs Gunung Padang, Rabu, (17/9).
Dalam penelitian di situs Gunung Padang ini, ujar Nuh, melibatkan TNI karena mereka punya komitmen untuk membuktikan adanya peninggalan luar biasa. Meski demikian, urusan substansi tetap dipegang oleh arkeolog dan ahli geologi.
Hasil awal penelitian situs Gunung Padang ini, kata Nuh, memberikan tanda sangat positif. Memang terdapat tanda-tanda ada kehidupan ditemukan di situs 3 ribu tahun sebelum masehi (SM) ini atau sezaman dengan zaman Nabi Ibrahim.
"Indonesia harus bangga ditakdirkan menjadi orang yang punya peradaban tinggi. Situs Gunung Padang merupakan bukti bangsa ini punya kebudayaan tinggi," ujar Nuh.