REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dinilai tengah berupaya memperkuat posisi Pemerintahan Jokowi-JK di Parlemen, dengan menyarankan kepada presiden terpilih untuk memyediakan jatah menteri bagi anggota Koalisi Merah Putih yang ingin bergabung.
Direktur Eksekutif Indobarometer, Muhammad Qodari mengatakan Muhaimin Iskandar menyadari realitas politik saat ini, bahwa kursi minoritas di parlemen akan mempersulit Jokowi-JK, dalam melaksanakan pemerintahan yang akan datang.
"Menarik pernyataan ini muncul dari PKB. Biasanya partai koalisi takut untuk menggandeng partai lain karena takut jatah menterinya berkurang," ujarnya saat dihubungi Republika Rabu (17/9).
Meski demikian, ia menilai pernyataan dari pria yang akrab disapa Cak Imin itu, tidak bisa dikatakan sebagai upaya rekonsiliasi antara kubu Prabowo dan Jokowi. Hal tersebut dikarenakan, Muhaimin lebih menekankan pada partai koalisi merah putih untuk bergabung bukan tokoh salah satu parpol.
Qodari pun melihat partai yang dimaksud Cak Imin juga tidak mungkin Gerindra melainkan PPP, PAN, Demokrat dan Golkar. "Kalau saya tidak melihat sejauh itu, jadi ini bukan upaya rekonsiliasi. Malah yang ada Pak Prabowo bisa marah kalau diajak-ajak ," katanya.
Ia menambahkan, upaya ini juga tidak bisa dikatakan bahwa Cak Imin berharap agar Mahfud MD ikut diajak ke kabinet Jokowi. Hal tersebut karena, Cak Imin lebih memfokuskan ke partai Koalisi Merah Putih bukan tokoh pribadi dan internal PKB.
Sebelumnya cak imin mengatakan, PKB memberi masukan kepada Jokowi agar menyediakan ruang untuk teman-teman koalisi merah-putih masuk ke kabinet Jokowi.