Rabu 17 Sep 2014 14:55 WIB

Kabut Asap Menebal, Bupati Kotim Minta Jam Belajar Diundur

Kabut asap menyelimuti Pekanbaru.
Foto: Rony Muharman/Antara
Kabut asap menyelimuti Pekanbaru.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, Supian Hadi, meminta jam belajar siswa diatur kembali karena kabut asap di daerah itu mulai menebal lagi karena mengganggu kesehatan pelajar.

"Kabut asap akibat kebakaran lahan di Kabupaten Kotim dalam beberapa hari terakhir kembali menebal terutama di pagi hari, agar kesehatan para pelajar tidak terganggu maka jam belajar perlu diundur dari hari biasanya," katanya di Sampit, Rabu.

Kesehatan para pelajar sangat rawan terganggu, karena kabut asap tebal terjadi pada pagi hari atau pada waktu jam pelajar berangkat sekolah. Pengunduran jam belajar siswa tersebut dimaksudkan untuk menghindari kabut asap pada pagi hari.

Selain pengaturan kembali jam belajar, kegiatan siswa di luar ruangan juga harus dikurangi karena saat ini wilayah Kabupaten Kotim sedang diselimuti asap.

"Kabut asap dapat berdampak pada kesehatan, untuk itu jam belajar siswa perlu diatur kembali bahkan jika perlu diundur, begitu juga dengan kegiatan di luar ruangan perlu dikurangi," katanya.

Pemerintah daerah terus berupaya melakukan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan agar tidak meluas. Menurut Supian Hadi, perlu kepedulian semua pihak agar lingkungan tetap terjaga dan terhindar dari kebakaran.

"Saya sudah meminta seluruh perkebunan kelapa sawit untuk ikut berperan menjaga kelestarian lingkungan dan melakukan pemadaman kebakaran lahan yang saat ini sedang terjadi," ungkapnya.

Supian Hadi juga meminta kepada seluruh petani maupun pelaku usaha perkebunan di Kabupaten Kotim untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement