REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO-- Setelah tidur selama 4 hari, Gunung Slamet langsung menunjukkan aktivitas yang tinggi. Data dari pos pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang, selama enam jam sejak pukul 06.00 hingga pukul 12.00 WIB, Rabu (17/9), gunung tertinggi di Jawa Tengah tersebut mengalami 8 kali erupsi.
''Letusan disertai kepulan asap berwarna kelabu tebal kehitaman dengan ketinggian 500-1.000 meter dari puncak,'' jelas koordinator pos pengamatan Gunung Slamet, Sudrajat. Dengan arah hembusan angin ke selatan, dia memperkirakan desa-desa di kaki Gunung Slamet wilayah Kabupaten Banyumas, akan tersiram abu dan pasir vulkanik.
Menurutnya, aktivitas Slamet ini disertai dengan 51 gempa hembusan dengan amplitudo 2-20 mm, dan 8 kali gempa letusan dengan amplitudo 50-85 mm. Selain itu, pos pengamatan juga mencatat 2 kali gempa tremor harmonik dengan amplitudo 5-12 mm.
''Meski menunjukkan aktivitas lagi, status Gunung Slamet masih Siaga. Areal berbahaya bagi aktivitas warga masih di radius 4 km dari puncak,'' jelasnya.