Rabu 17 Sep 2014 13:19 WIB

Risma Bantah Ditawari Jadi Menteri

Rep: Antara/ Red: Indah Wulandari
Joko Widodo (kiri) bersama Tri Rismaharini (tengah) dan drumer grup band Slank Bimbim (kanan)
Foto: antara
Joko Widodo (kiri) bersama Tri Rismaharini (tengah) dan drumer grup band Slank Bimbim (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membantah kabar kedatangannya ke Jakarta pada Selasa (16/9) kemarin untuk membahas tawaran jabatan Menteri Lingkungan Hidup dari Presiden Terpilih Joko Widodo.

"Menteri apa? Menteri Lokalisasi atau Menlok ya," katanya sambil ketawa saat ditemui wartawan setelah rapat paripurna DPRD Surabaya, Rabu (17/9).

Risma menjelaskan, kedatangannya ke Jakarta untuk menerima dua penghargaan dan mengikuti rapat mass rapid transi  (MRT) atau angkutan massal cepat (AMC) di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

"Pagi saya dapat penghargaan, siang saya rapat dengan Bappenas soal MRT dan malam saya dapat penghargaan lagi," katanya.

Mengenai tawaran menteri, Risma sudah menyampaikan ke Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri bahwa ada pekerjaan rumah di Surabaya yang belum diselesaikan.

"Bu Mega sepakat soal itu. Jadi, jangan buat isu lagi, karena saya ke Jakarta untuk menerima penghargaan bukan untuk itu," katanya.

Sebelumnya, Risma juga mengatakan tidak tertarik dengan posisi menteri dan juga tidak berniat untuk maju di Pilkada Surabaya 2015.

Saat ini, dirinya justru sedang memproses rencana kepindahan dirinya dari pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, ke kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sebagai dosen.

Namun, informasi yang diperoleh Antara dari salah seorang pimpinan parpol di Surabaya yang masuk koalisi merah putih yang namanya enggan ditulis menegaskan bahwa orang dekat Risma yang menjadi pejabat penting di Pemkot Surabaya sempat mengatakan bahwa Risma masih ingin maju di Pilkada Surabaya 2015.

Hanya saja jika pilkada dipilih langsung, maka Risma lebih memilih jalur independen. "Bu Risma tidak mau diatur-atur oleh partai pengusung, jadi ingin maju lewat jalur independen," katanya.

Namun, lanjut sumber itu, jika pilkada tidak langsung atau dipilih DPRD, maka bisa saja Risma maju lewat Koalisi Merah Putih, mengingat dukungan masyarakat Surabaya saat ini cukup besar agar Risma maju kembali di pilkada.

"Semua bisa saja terjadi. Jika Golkar Surabaya sebagai bagian koalisi merah putih sempat menolak usung Risma. Tapi di tingkat DPP sudah ada arahan mendukung Risma, itu sudah dilakukan pendekatan lewat Priyo Budi Santoso," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement