Selasa 16 Sep 2014 19:45 WIB

Soal RUU Pilkada, Nasdem: Harus Dengarkan Suara Rakyat

Rep: c91/ Red: Mansyur Faqih
Presiden terpilih Joko Widodo didampingi Kepala Staf Kantor Transisi Rini M Soemarno (kanan), Anies Baswedan (dua kiri) dan Akbar Faisal (kiri) saat meresmikan kantor transisi di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Senin (4/8).
Foto: Yasin Habibi/Republika
Presiden terpilih Joko Widodo didampingi Kepala Staf Kantor Transisi Rini M Soemarno (kanan), Anies Baswedan (dua kiri) dan Akbar Faisal (kiri) saat meresmikan kantor transisi di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Senin (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem menyatakan, rakyat membutuhkan dan meminta agar pilkada digelar secara langsung. 

Karenanya, Ketua DPP Partai Nasdem, Akbar Faisal mengatakan, suara rakyat harus didengarkan.

"Mungkin banyak pelanggaran dalam pemilu kita. Maka harus diperbaiki titik kelemahannya," kata Akbar, saat dihubungi, Selasa, (16/9). 

Menurutnya, hak pilih rakyat tak boleh diabaikan. Apalagi, pemilihan langsung oleh rakyat merupakan substansi demokrasi. 

Sehingga Nasdem tegas mendukung pemilihan langsung dalam RUU Pilkada.

Akbar menjelaskan, salah satu masalah dalam pemilu adalah politik uang. Meski pun tak mudah untuk menghilangkan kebiasaan itu. Namun tetap harus ada usaha untuk memperbaiki. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement