Selasa 16 Sep 2014 11:07 WIB
Pilkada Lewat DPRD

Pilkada Lewat DPRD Munculkan Transaksi Balas Budi

Rep: c 75/ Red: Indah Wulandari
Aktivis yang tergabung dalam Koalisi Kawal RUU Pilkada melakukan aksi tolak RUU Pilkada di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (14/9).  (Republika/ Tahta Aidilla)
Aktivis yang tergabung dalam Koalisi Kawal RUU Pilkada melakukan aksi tolak RUU Pilkada di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (14/9). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) UGM, Fariz Fachryan mengatakan wacana pemilihan kepala daerah dipilih kembali oleh DPRD tidak akan menghilangkan potensi korupsi yang besar. Bahkan, bisa saja nanti terjadi transaksi balas budi jika pilkada oleh DPRD disahkan.

"Kalau kami sebenarnya proses pemilihan oleh DPRD tidak akan menghilangkan potensi korupsi yang besar. Bahkan bisa saja terjadi  transaksi balas budi terlihat dalam pilkada," ujarnya kepada Republika, Selasa (16/9).

Menurutnya, pilkada langsung memang memakan korban dimana banyak kepala daerah yang terjerat kasus korupsi. Namun yang harus menjadi catatan adalah banyak anggota DPR (dan DPRD) yang juga terjerat kasus korupsi.

"Pilkada langsung memakan korban, ini yang menjadi catatan selain kepala daerah. Anggota DPR (dan DPRD) juga ada ribuan yang terjerat. Ini juga harus diperhatikan oleh pemerintah," katanya.

Ia menuturkan hal itu harus menjadi perhatian pemerintah. Pasalnya, politik transaksional masih terlihat dan terjadi ditingkat eksekutif dan legislatif. "Politik transaksional masih terlihat di legislatif dan eksekutif," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement