Selasa 16 Sep 2014 11:06 WIB

Musim Kemarau, Sukabumi Rawan Kebakaran

Seorang petani mencabut rumput di sawahnya yang kering akibat musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Antara/Arief Priyono
Seorang petani mencabut rumput di sawahnya yang kering akibat musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menyebutkan selama musim kemarau sejumlah wilayah di daerah itu rawan terjadi kebakaran baik rumah, ladang maupun hutan.

"Hampir setiap hari kami menerima laporan adanya kebakaran, tetapi saat ini mayoritas laporan yang masuk ke kami adalah kebakaran rumah dan ladang," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo, Selasa.

Menurut Usman, pihaknya juga sudah mengeluarkan surat imbauan ke seluruh kecamatan dan desa yang ada di Kabupaten Sukabumi agar selama musim kemarau warga tidak menyalakan api tanpa pengawasan. 

Pihaknya juga mengimbau petani tidak membakar ladangnya untuk membersihkan sisa-sisa tanaman yang sudah kering. Api bisa merembet dan menjalar ke pemukiman warga.

"Selain itu, kami juga mengimbau warga menggunakan listrik seperlunya dan tidak ditumpuk beban listriknya karena bisa menyebabkan konsleting yang menimbulkan percikan api, sehingga bisa menyebabkan kebakaran," tambahnya.

Usman mengatakan kondisi cuaca yang kering dan angin bertiup cukup kencang ini bisa menyebabkan berbagai macam bencana, selain kebakaran, puting beliung pun rawan terjadi. Bahkan saat ini pihaknya sudah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan terhitung sejak 8 September hingga 8 Desember.

"Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu daerah rawan bencana, tidak hanya di musim kemarau saja. Bahkan, di musim penghujan sepanjang bulan kami kerap menerima laporan baik bencana tanah longsor, banjir, pergerakan tanah maupun angin puting beliung. Maka dari itu, kami meminta kepada masyarakat untuk selalu waspada akan terjadinya bencana yang tidak bisa diprediksi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement