Selasa 16 Sep 2014 07:13 WIB

Rawan Diterobos Pesawat Malaysia, TNI AU Tempatkan Radar di Nunukan

Peta perbatasan Indonesia-Malaysia di Nunukan.
Foto: Kkp.go.id
Peta perbatasan Indonesia-Malaysia di Nunukan.

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Markas Besar TNI AU mengakui wilayah batas udara Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara rawan terjadi pelanggaran batas udara.

Asisten Operasi Kepala Staf TNI AU, Marsekal Madya Sudipo Handoyo kepada wartawan di Nunukan mengungkapkan, pihaknya seringkali mendapatkan laporan bahwa perbatasan wilayah udara di Kabupaten Nunukan seringkali dimasuki pesawat-pesawat udara Malaysia.

"Selama ini Mabes TNI AU seringkali mendapatkan laporan adanya pelanggaran batas wilayah udara oleh pesawat-pesawat Malaysia," tegas dia setibanya di Bandara Nunukan.

Sekaitan dengan hal itu, demi menjaga keamanan dan kedaulatan udara NKRI maka Mabes TNI AU langsung menindaklanjuti dengan membangun radar yang bersifat mobile yang diharapkan memagari wilayah udara Indonesia di daerah itu.

Ia menegaskan, apabila suatu saat radar milik TNI AU tersebut mendeteksi terjadinya pelanggaran batas udara oleh pesawat-pesawat negara tetangga Malaysia maka akan dilakukan tindakan tegas.

Sudipo Handoyo juga mengatakan, hasil pantauan dari radar yang akan dibangun pada lahan seluas 10 hektar di Kelurahan Mansapa Kecamatan Nunukan Selatan tersebut dapat diprint out untuk membuktikan terjadinya pelanggaran.

"Jadi hasil deteksi radar ini dapat diprint out untuk membuktikan terjadinya pelanggaran batas udara apabila menyangkal melakukan pelanggaran," sebut Asisten Operasi Kasau ini.

Untuk memback up pengoperasian radar di Kabupaten Nunukan akan ditempatkan satuan radar dan satuan rudal TNI AU yang dipersiapkan memburu pesawat-pesawat negara lain yang memasuki wilayah NKRI.

Selain penempatan prajurit, untuk memaksimalkan pengamanan batas udara di daerah itu juga dilengkapi alutsista dengan satu kompi prajurit dari satuan radar dan Baterai Arhanud.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement