REPUBLIKA.CO.ID, REMBANG -- Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan, Kiai Maimun Zubair menyesalkan kembali terjadinya perpecahan di tubuh partai berlambang Ka'bah itu.
"Perpecahan pertama sudah saya islahkan, kini terjadi lagi dan lebih buruk dibandingkan sebelumnya," ujarnya, Ahad (14/9).
Maimun mengatakan, permasalahan yang kembali muncul di tubuh PPP harus segera didamaikan lagi. Terkait Muktamar PPP, ia mengatakan hal tersebut bisa digelar paling cepat setelah pelantikan presiden terpilih, dan itu sudah sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai.
"Tetapi ada yang menafsirkan muktamar tersebut digelar tahun 2015. Selain itu, ada juga yang beranggapan setelah presiden dilantik pagi hari siangnya sudah bisa digelar," katanya.
Ia berharap dengan dipercepatnya pelaksanaan muktamar, maka hal itu bisa membuat kondisi di tubuh PPP kembali kondusif.
Maimun menambahkan, saat ini ia sudah berusaha mengumpulkan seluruh DPC di Jawa Tengah dan Jawa Timur, untuk membahas perpecahan dan aksi saling pecat di PPP.
"Pesan saya jika masih bisam maka diadakan islah," ucapnya.