Ahad 14 Sep 2014 16:11 WIB

Deklarasi Maju Ketum, Priyo Usung 'Politik Luhur' Golkar

Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso saat memberikan sambutannya pada HUT ke-41 Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/2).
Foto: Rakhmawaty La'lang
Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso saat memberikan sambutannya pada HUT ke-41 Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum Musyawarah Kekeluargaan dan Gotong Royang (MKGR), Priyo Budi Santoso mendeklarasikan diri maju sebagai calon Ketua Umum DPP Partai Golkar .

Deklarasi yang dilakukan di Hotel Bumi Surabaya, Jawa Timur tersebut dihadiri mampir ketua DPD I Jawa Timur Zainuddin Amali dan seluruh ketua DPD II Partai Golkar Jawa Timur. Bahkan hadir pula ketua DPD 2 Golkar yang berasal dari Jawa Tengah, Yogyakarta, Aceh, Jawa Barat, NTT, NTB, Sulawesi, dan sebagainya.

Baca Juga

"Jika Saya dipercaya dan diberikan mandat sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Saya akan menggunakan seluruh kemampuan dan bakat untuk menggerakkan  seluruh elemen dan mesin partai  untuk kebesaran Golkar dan kejayaan negeri," kata Priyo, saat pidato pendeklarasian dirinya Ahad (14/9).

Di bawah kepemimpinannya Golkar akan dibawa menjadi partai yang mengedepankan ‘politik luhur’.  Partai Golkar tidak akan ikut-ikutan menampilkan etalase buruk sebagai partai pemburu kekuasaan.

Partai Golkar harus memegang teguh ‘politik luhur’, bahwa kekuasaan adalah untuk kepentingan rakyat dan  diabdikan untuk memperjuangkan sebesar-besar kesejahteraan rakyat. Dengan politik luhur, kata dia, Golkar akan membangunkan kembali Doktrin Karya dan Kekaryaan yang sekarang ini  mulai kehilangan rohnya.

Politik luhur akan membawa posisi Partai Golkar sebagai partai tengah dan  moderat. Tidak akan menggunakan jalan kekerasan untuk mencapai tujuan politik. "Tidak  ada aksi ‘cap jempol darah’ dalam tradisi politik Golkar," ungkapnya.

Partai Golkar , lanjut dia, mengedepankan harmoni, sopan santun dan fatsun politik dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Golkar adalah partai nasionalis yang religius, partai yang sejak awal pendiriannya menentang ajaran komunisme yang anti -Tuhan, tapi juga partai yang dalam platform-nya tidak menghendaki negara agama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement