Ahad 14 Sep 2014 14:43 WIB

40 Warga Sukabumi Dididik Jadi Ulama

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Erdy Nasrul
Ulama Iran di Pesantren Sadr, Isfahan.
Foto: AP
Ulama Iran di Pesantren Sadr, Isfahan.

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI—Puluhan warga Kota Sukabumi akan dididik menjadi ulama yang berkualitas. Mereka berasal dari tujuh kecamatan yang ada di Kota Sukabumi.

Dari data Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi menyebutkan, jumlah warga yang akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan (Diklat) sebanyak 40 orang.

Mereka sebelumnya telah menjalani serangkaian seleksi dan tes yang digelar pengurus MUI.‘’Awalnya, yang ikut seleksi mencapai seratus orang,’’ ujar Ketua IV MUI Kota Sukabumi Bidang Dakwah sekaligus anggota tim seleksi kaderisasi ulama, KH Apep Saefulloh, kepada Republika, Ahad (14/9).

Para peserta seleksi berasal dari 33 kelurahan yang akhirnya diseleksi di tingkat kecamatan.Proses seleksi terang Apep, telah dilakukan selama dua hari pada 27-28 Agustus 2014 lalu.

Para peserta diwajibkan mengikuti empat materi tes yakni kemampuan untuk membaca kitab kuning, membaca Alquran, wawasan keagamaan, dan wawasan kebangsaan.Apep mengatakan, untuk menjadi seorang ulama harus mempunyai dasar ilmu yang mencukupi.

Sehingga yang mengikuti seleksi sebelumnya telah mempunyai kemampuan yang baik dalam bidang agama seperti belajar di pesantren.

Proses kaderisasi ulama terang Apep diperlukan karena semakin hari jumlah ulama semakin berkurang.

Padahal, keberadaan ulama sangat dibutuhkan di masyarakat misalnya dalam hal menjadi imam pada shalat berjamaah dan pengurusan jenazah.

Namun kata Apep, untuk menjadi ulama tidak hanya pandai berceramah melainkan harus menguasai ilmu agama dengan baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement