Ahad 14 Sep 2014 08:51 WIB

Pemkab Cianjur Revitalisasi TPA Sampah Pasirsembung

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Erdy Nasrul
Sejumlah warga berjalan melintasi kebun bawang di kampung Sarongge, kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango , Cianjur , Jabar,
Foto: Antara
Sejumlah warga berjalan melintasi kebun bawang di kampung Sarongge, kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango , Cianjur , Jabar,

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR—Pemkab Cianjur berupaya mengatasi kandungan gas metan yang melebihi ambang batas di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Pasirsembung.

Dikhawatirkan, bila tidak ditangani akan menyebabkan ledakan yang menyebabkan kebakaran di TPA. Salah satu upayanya dengan melakukan upaya revitalisasi teknolongi penanganan sampah di TPA Pasirsembung, Kecamatan Cilaku.

‘’ Penerapan teknologi baru diperlukan misalnya dengan sistem sanitary landfill,’’ ujar Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Cianjur Rika Ida Mustikawati kepada wartawan akhir pekan lalu.

Menurut dia, rencananya penerapan sistem tersebut akan dilakukan pada 2015 mendatang. Pada tahap awal akan dibangun satu kolam dengan anggaran Rp 5,7 miliar yang berasal dari Pemprov Jawa Barat.

Rika mengungkapkan, selama ini penanganan TPA sampah menggunakan sistem open dumping. Di mana, potensi kandungan gas metan yang ada pada tumpukan sampah cukup besar.

Bila gas metan sudah melebihi ambang batas, maka dikhawatirkan akan menimbulkan ledakan dan kebakaran pada tumpukan sampah.

Koordinator Walhi Simpul Bodetabekjur, Eko Wiwid mengatakan, rencana revitalisasi TPA merupakan hal yang positif.

Pasalnya, selama ini pengeolaan dengan sistem open dumping dinilai sudah tidak layak. Misalnya tumpukan sampah akan menyebabkan gas metan melebihi ambang batas dan menimbulkan kebakaran.n riga

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement