REPUBLIKA.CO.ID, WAYKANAN -- Harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium eceran di Kabupaten Waykanan, Lampung mencapai Rp 9.000 per liter. Seiring terjadi kelangkaan bahan bakar ini dalam beberapa pekan terakhir.
"Di tempat saya harganya variatif, ada yang Rp 9.000 per liter hingga Rp10 ribu per liter, karena kelangkaan BBM bersubsidi ini," kata Alex Al Mukmin, warga Kampung Negaraharja Kecamatan Pakuanratu di Waykanan, sekitar 220 kilometer utara Bandarlampung, Sabtu (13/9).
Pada sejumlah tempat penjualan bensin eceran di daerah itu, BBM tersebut tidak terlihat ditata untuk dijual. Sejumlah penjualnya, mengaku kesulitan mendapatkan bensin sehubungan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di daerah itu ada yang tidak beroperasi.
Alex mengungkapkan harga bensin bersubsidi di tempatnya dengan harga terendah Rp 7.000 per liter sudah berlangsung dua tahun lebih. Harga itu termasuk murah bagi masyarakat di pedalaman mengingat banyak pula yang menjualnya Rp 7.500 per liter.
"Kenyataanya demikian. Kami yang tinggal di pedalaman biasa membantu orang-orang kota yang secara akses dan fasilitas lebih baik dari kami," ujar Alex yang pernah menjadi Kepala Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Pakuanratu itu.
Harga bensin yang tinggi juga terjadi di Kecamatan Bumiagung serta Blambanganumpu, ibu kota Kabupaten Waykanan. Para penjual bensin eceran mengaku mendapatkan bensin dengan harga Rp 8.250 per liter sehingga menjualnya Rp 9.000 per liter.