Jumat 12 Sep 2014 17:56 WIB

Begini, Dampak Ekologis Pembangunan 6 Ruas Jalan Tol

Rep: C92/ Red: Julkifli Marbun
Jalan tol
Foto: Republika
Jalan tol

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat transportasi Darmaningtyas mengatakan pembangunan 6 ruas jalan tol dalam kota saat ini belum diperlukan.

Menurut dia, belum pernah ada bukti bahwa pembangunan jalan tol dapat mengatasi permasalahan transportasi yang selama ini terjadi.

Perbaikan dan pengembangan transportasi justru dirasa lebih krusial dibandingan pembangunan 6 ruas jalan tol di dalam kota. apabila angkutan masal sudah baik, kata Darmaningtyas, dengan sendirinya masyarakat akan berpindah menggunakan moda transportasi umum. Dengan begitu, kemacetan dapat terurai.

Selain itu, pembangunan 6 ruas jalan tol dalam kota juga dinilai kontraproduktif dengan masalah kemacetan yang terus menjangkit ibukota. Menurut dia, ini menjadi semacam undangan bagi masyarakat untuk memperbanyak mobil-mobil pribadi. Padahal, Pemerintah DKI sangat gigih menyuarakan pengurangan mobil pribadi sebagai salah satu cara untuk mengurai kemacetan.

Tak hanya itu, pembangunan enam ruas jalan tol juga menimbulkan berbagai dampak ekologis, terkait dengan akan meningkatnya jumlah kendaraan pribadi. Apabila jumlah kendaraan pribadi meningkat, kata Darmaningtyas, polusi udara dan suara akan semakin banyak, begitu pula penggunaan BBM.

“Masalah BBM bukan hanya pada kenaikan harga, tapi juga suplai, ketersediaan,” kata dia dalam diskusi yang diselenggarakan komunitas @menjadiekologis beberapa waktu lalu.

Menurut dia, kenaikan penggunaan BBM nantinya akan berdampak pada cadangan energi bagi generasi masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement