REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Naiknya harga gas LPG 12 Kilogram (Kg) mulai berdampak pada kenaikan penjualan gas LPG 3 Kg atau gas melon. Banyak konsumen gas LPG 12 Kg di Yogya beralih ke gas melon.
Pemilik pangkalan gas LPG di Jalan Sorogenen Yogyakarta, Muji Hartono, mengatakan, sejak tiga hari terakhir banyak konsumen gas LPG 12 Kg beralih ke gas melon. "Penjualan tabung gas 3 Kg lumayan tiga hari terakhir ini," katanya, Jumat (12/9).
Setiap hari kata dia, ada 4 sampai 5 konsumen membeli tabung gas melon baru. Tabung gas melon baru sendiri dijual dengan harga Rp 150 ribu.
Meski begitu harga gas melon ditingkat eceran menurutnya masih stabil. Harga eceran gas melon masih Rp 17 ribu/tabung. "Kalau gas 12 Kg sudah Rp 120 ribu, jadi banyak yang membeli tabung gas 3 kg," katanya.
Penjualan gas 12 kg sendiri menurutnya menurun. Jika sebelumnya dirinya bisa menjual gas 12 kg sebanyak 10 tabung/hari kini hanya 7 tabung/harinya.
Basuki, pengecer di Prenggan, Kotagede, Yogyakarta mengaku tetap menjual harga gas melon Rp 18 ribu/tabung. "Penjualan juga stabil tiidak ada kenaikan permintaan," ujarnya.
Menurutnya, setiap hari penjualan gas melon eceran rata-rata 5 tabung. Jumlah tersebut tetap stabil pasca kenaikan harga gas 12 kg.
Kepala Disperindagkop KOta Yogyakarta, Suyana mengatakan, kenaikan gas LPG 12 Kg tidak berdampak signifikan pada gas melon. "Ya mungkin ada yang beralih tapi saya yakin tidak banyak jadi tidak berpengaruh signifikan," katanya.
Menurutnya, kuota gas melon di Kota Yogyakarta juga stabil yaitu 17.300 tabung/hari.