REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kenaikan gas elpiji tabung 12 kg, menuntut pemilik pangkalan gas 3 kg waspada. Kenaikan harga gas non subsidi ini diyakini akan berimbas pada beralihnya pembeli ke gas 3 kg.
Jajang Suryatna (65 tahun) pengelola pangkalan elpiji 3 kg di Kecamatan Bungursari, Purwakarta, mengatakan, pihaknya melakukan antisipasi melonjaknya permintaan elpiji 3 kg. Dengan melakukan pendataan pembeli, yang notabene warga sekitar pangkalannya.
"Semua pembeli saya data, mulai nama hingga nomer handphone," ujarnya, Kamis (11/9).
Dengan data yang lengkap, maka pengelola bisa dengan mudah mengetahui siapa saja yang membeli elpijinya. Kalau ada pembeli yang tidak terdaftar, maka pihaknya tak akan melayani.
Berdasarkan informasi, harga elpiji 12 kg di Purwakarta saat ini mencapai Rp 144.500 di tingkat pengecer. Sedangkan harga elpiji 3 kg di tingkat agen Rp14.500. Gas 3 kg di pengecer, bervariasi antara Rp Rp18 ribu sampai Rp 20 ribu.
Sementara itu, Sun (65 tahun) pemilik pangkalan gas 12 kg PT Santini Jaya Mega, Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Purwakarta, mengatakan, sampai saat ini dampaknya. Penjualan dan distribusi masih berjalan normal. "Masih belum ada gejolak," ujarnya.
Menurutnya, dalam sehari gas yang terjual mencapai 250 tabung. Sebelum naik, harga gas Rp 96 ribu. Saat ini, menjadi Rp 117 ribu per tabung. Jadi kenaikannya hanya Rp 21 ribu per tabung.