REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Musim kemarau menyebabkan debit air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Sukabumi mengalami penurunan. Akibatnya perusaaan itu mengoperasikan sebanyak tujuh sumur bor, untuk mengatasi penurunan debit air.
Berdasarkan data PDAM Kota Sukabumi, saat ini tiga sumber mata air yang dimiliki PDAM, mengalami penurunan debit air. Di antaranya sumber air Batu Karut yang berlokasi di Selaawi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi yang mengalami penurunan 50 persen lebih.
Pada kondisi normal debit air mencapai sekitar 150 liter per detik, namun saat ini hanya 57 liter per detik. Kondisi serupa terjadi di sumber air Cigadog, Selabintana, Kabupaten Sukabumi yang mencapai sebanyak 38 liter per detik. Padahal normalnya mencapai 50 liter per detik. Terakhir, sumber mata air Cinumpang, debit airnya masih normal yakni 200 liter per detik.
Direktur PDAM Kota Sukabumi, Anton Rachman mengatakan pengoperasian tujuh sumur bor mampu mengatasi penurunan debit air dari tiga sumber mata air. "Sehingga pasokan air bersih kepada warga tidak terhambat," ujarnya, Kamis (11/9).
Ia menjelaskan, saat ini jumlah pelanggan air bersih PDAM mencapai sebanyak 19.850 rumah tangga. Ribuan pelanggan tersebut tetap mendapatkan pasokan air bersih dari PDAM setiap harinya.
Anton menambahkan, jika dibutuhkan PDAM akan memberlakukan pendistribusian dengan menggunakan tangki kepada daerah yang kekurangan air bersih. Saat ini jumlah tangki yang dimiliki PDAM mencapai lima unit dengan kapasitas 4.500 liter.