Kamis 11 Sep 2014 13:40 WIB

Ini Dia Transkrip BBM Anas

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Indah Wulandari
Ketua DPP Demokrat Anas Urbaningrum memerhatikan keterangan saksi ahli saat lanjutan sidang lanjutan dugaan suap kasus proyek Hambalang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/9). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Ketua DPP Demokrat Anas Urbaningrum memerhatikan keterangan saksi ahli saat lanjutan sidang lanjutan dugaan suap kasus proyek Hambalang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/9). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Anas Urbaningrum telah membantah mengendalikan saksi via BlackBerry Messenger (BBM). Namun, jejak chatnya sempat dibeberkan di siding PEngadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (11/9).

Berikut petikan pesan singkat Anas yang Jaksa Yudi bacakan :

- Ril, 100 dikasih 15 DPP, 100 dikasih, Nz langsung untuk beli Blackberry nll. Eva kasih marshal dan Sudeweo, Dewo 2 M dan 250 jt

Hambalang: usahakan anggaran karena ada perusahaan istri

- Tanah jogja dikaitkan dengan satu juta dari NZ. Keterangan NZ saja. Dicari hub telepon antara gerak dengan ajudan. Janji ketemuan NZ di tahun 2010. BAP Nuril tidak ada tapi kasih petunjuk-petunjuk tentang pemberian tadi. Janji NZ melalui ADC dan Graf. Jangan sampai ada bukti-bukti. TPPU jangan sampai ada bukti perintah cari dana kongres.

 

- Hub AU-NZ sejak lama sudah kurang bagus. Bahkan sehabis kongres hub menjadi buruk.

 

Anas yang merasa tak pernah melakukan dialog dengan siapapun menggunakan kalimat di atas lantas bertanya.

 

“Maaf yang mulia Majelis Hakim, izinkan saya untuk bertanya kepada Jaksa supaya terang. Pak jaksa, apakah dari isi pesan singkat tersebut ada respons dari saya, atau dengan siapa saya berdialog, pasti semua tergambar di situ,” ujar Anas.

 

Uniknya, tim JPU KPK tak dapat menjelaskan permintaan Anas. Jaksa Yudi berujar, dalam bukti tersebut tak tertera apakah pesan tersebut merupakan hasil mengirim atau menerima. Pun termasuk kapan pesan-pesan tersebut keluar atau masuk dari ponsel Anas.

 

“Untuk tanggal juga tidak ada di sini,” kata Jaksa Yudi.

 

Merasa ganjil dengan barang bukti yang ditunjukan, Anas kembali mempertanyakan isi pesan singkat tersebut. “Yang mulia, mohon jika berkenan bisa disampaikan itu BB dari apa namanya, kalau ada pesan, pesan dari siapa? Konteksnya apa? Dan tolong kalau pun ada, apa respons atau jawaban dari Wisanggeni (Anas). Itu akan menjelaskan supaya utuh, tidak seperti ini sesuatu yang sepihak,” kata Anas.

Namun, transkrip ini tetap dijadikan dasar bukti oleh KPK untuk menuntut maksimal eks Ketum Demokrat itu. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan, isi BBM itu sudah cukup menggambarkan bahwa Anas berusaha mengarahkan saksi-saksi di persidangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement