REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan kerja ke Myanmar, 11-13 September 2014. Ia didampingi sejumlah petinggi perusahaan industri strategis di bawah badan usaha milik negara.
Kegiatan Sjafrie di negeri itu antara lain mengadakan pertemuan dengan Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing dan Menteri Dalam Negeri Letjen Ko Ko.
Pertemuan itu dilakukan dalam rangka pameran industri strategis pertahanan Indonesia di negeri itu. "Misi ini adalah untuk promosi industri pertahanan Indonesia," kata Sjafrie.
Dalam kunjungan itu, turut serta sejumlah pimpinan BUMN perusahaan industri strategis pertahanan. Seperti Dirut PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso, Dirut PT Pindad Sudirman Said, Direktur Teknik PT PAL Saiful Anwar, Direktur Pelaksana Bank Exim Dwi Wahyudi, dan beberapa pimpinan perusahaan swasta di bidang industri pertahanan.
Keberangkatan Sjafrie beserta rombongan menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara. Saat ini, industri pertahanan Indonesia memang sedang bangkit.
Produksi panser anoa dan panser komodo dari PT Pindad, misalnya, sudah melebihi 300 unit. Sedangkan kapasitas produksi Pindad 80 unit per tahun.
Begitu juga produksi pesawat CN 235 dari PT DI juga sedang bankit.