REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bacharuddin Jusuf Habibie perancang pesawat Regional 80 atau R80 menyatakan pesawatnya siap untuk melakukan penerbangan pertama di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jabar.
"Insya Allah, 2017-2018 akan first flight sambil menunggu sertifikasi kelayakan udara," kata Habibie seusai pertemuan tertutup dengan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (10/9).
Mantan menteri riset dan teknologi tersebut menuturkan, keinginan terbang pertama itu setelah mengetahui pemberitaan di media massa bahwa Pemerintah Provinsi Jabar sedang membuat Bandara Kertajati. Presiden RI ketiga itu mengatakan R80 memiliki keunggulan yang siap mengudara di langit Indonesia dengan kapasitas penumpang 80 orang.
Ia berharap, pesawat R80 mampu melanjutkan kembali kejayaan pesawat N250 yang pernah berjaya pada era 1990-an. Menurut dia, revolusi pesawat N250 secara teknologi sudah lebih canggih, dan sudah lebih hemat bahan bakar hingga 30 persen.
Selain itu R80 dapat dikendalikan secara elektronik, kemudian teknologi terbarunya yakni baling-baling pada sayap dapat menentukan angin dingin dan angin panas dari mesin. "Melalui teknologi tersebut pesawat akan memiliki kecepatan tinggi," katanya.
Presiden Direktur PT Ilthabi Rekatama, Ilham Habibie, menambahkan pesawat penyempurnaan dari N250 itu akan lebih berbeda atau lebih canggih.
Pesawat rancangan ayahnya itu, kata Ilham, akan diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia seperti pesawat terdahulu dengan ahli yang sudah terpecaya dan alat yang sudah memadai. "Pesawat terbang ini akan diproduksi di PT DI," katanya.