REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Bupati Pamekasan, Jawa Timur, Achmad Syafii, mengatakan pemilihan bupati dan wakil bupati melalui anggota DPRD bisa meredam konflik di masyarakat.
"Konflik yang terjadi di masyarakat akibat perbedaan pilihan politik ini luar biasa," katanya di Pamekasan, Rabu.
Menurut dia, kondisi sosial di masyarakat akibat adanya perbedaan pilihan bupati dan wakil bupati itu kurang kondusif, dan hal itu tentu berimbas pada tata kelola pemerintahan.
Di satu sisi, kata dia, biaya politik pemilihan langsung dengan pemilihan yang dilakukan oleh DPRD Pamekasan jauh lebih mahal.
"Saya katakan seperti itu, karena saya pernah mengalami kedua-duanya, yakni pemilihan yang dilakukan oleh DPRD dan pemilihan langsung oleh masyarakat," kata Syafii.
Ia menjadi Bupati Pamekasan berdasarkan pemilihan yang dilakukan oleh DPRD pada tahun 2003 dan pada 2013 Achmad Syafii kembali menjadi Bupati Pamekasan berdasarkan pemilihan langsung.