Rabu 10 Sep 2014 15:03 WIB

Surono: Status Gunung Slamet tak Perlu Dinaikkan

Surono
Foto: Antara
Surono

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pakar vulkanologi Surono mengatakan status Gunung Slamet yang wilayahnya meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, tidak perlu dinaikkan ke level yang lebih tinggi.

"Tidak perlu 'Awas' (level IV). Ya seperti itu terus-terusanlah. 'Wong' Slamet ya seperti Slamet enggak usah takutlah," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu (10/9).

Selama berstatus "Siaga", kata dia, Gunung Slamet terus-menerus mengeluarkan sinar api, material-material atau lava pijar, abu vulkanik, suara dentuman, dan suara gemuruh yang merupakan ciri-ciri tipe letusan strombolian.

Disinggung mengenai suara dentuman dan gemuruh yang terdengar pada siang hari dalam beberapa hari terakhir, dia mengatakan hal itu menunjukkan jika suara dentuman dan gemuruh Gunung Slamet sangat keras.

"Ya karena keras, sehingga siang juga terdengar. Ya semua akan Slamet pada akhirnya," kata Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu.

Bahkan, kata dia, jika Gunung Slamet mengeluarkan suara dentuman dan gemuruh yang lebih keras juga tidak masalah agar energinya terlepas.

"Memang kemarin-kemarin ada gempa vulkanik dalam, yang penting terlepas jangan diam-diam gempanya 'numpuk', itu bahaya. Air yang beriak juga enggak dalam-dalam amatkan," katanya.

Berdasarkan data pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi dari Pos Pengamatan Gunung Api Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, pada Rabu (10/9), pukul 00.00-06.00 WIB, Gunung Slamet tertutup kabut, saat terang teramati asap putih tebal hingga kecokelatan setinggi 100-300 meter, 148 kali sinar api dengan ketinggian 100-300 meter, 76 kali lontaran material/lava pijar setinggi 50-300 meter dari puncak.

Selain itu, terdengar 63 kali suara dentuman dan lima kali suara gemuruh sedang hingga kuat, sedangkan kegempaan terekam 18 kali gempa letusan dan tremor menerus.

Pada pukul 06.00-12.00 WIB, cuaca Gunung Slamet terang, teramati 37 kali embusan asap putih tebal hingga kecokelatan dengan ketinggian 50-300 meter, serta terdengar 10 kali suara dentuman dan 37 kali suara gemuruh, sedangkan kegempaan terekam 91 kali gempa embusan dan tremor.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement